Begini Pandangan Mayoritas Perusahaan di Indonesia soal AI

VIVA Tekno – Laporan Akuisisi Talenta Mendalam Mercer 2024 | Mettl menemukan bahwa 75% perusahaan di Indonesia menganggap kecerdasan buatan (AI) sebagai elemen penting dalam proses perekrutan, sehingga menyoroti perlunya memiliki talenta yang tepat dalam dunia kerja.

Dalam laporan tersebut, perusahaan-perusahaan di Indonesia melihat keterampilan terkait AI sebagai kompetensi yang tidak terpisahkan.

“Dalam lingkungan yang serba cepat saat ini, perusahaan perlu memperkuat tenaga kerjanya untuk beradaptasi dengan perubahan kebutuhan keterampilan,” kata Isdar Marwan, Direktur Layanan Karir, Mercer Indonesia, Minggu, 28 April 2024.

Laporan tersebut menyatakan bahwa dampak kecerdasan buatan dan otomatisasi terhadap peran pekerjaan di berbagai industri diperkirakan akan terus berlanjut.

Misalnya, para pemimpin sumber daya manusia (SDM) percaya bahwa pekerjaan seperti pemasaran email (60%) dan manajer layanan pelanggan (48%) adalah pekerjaan yang paling berisiko menjadi usang dan kemungkinan besar akan digantikan oleh AI.

Di sisi lain, permintaan akan pekerjaan yang berfokus pada AI, seperti ilmuwan data dan material AI, diperkirakan akan meningkat. Isdar mengatakan penerapan praktik perekrutan berbasis talenta sangat penting bagi perusahaan.

Sebab, menurutnya, hal ini dapat meningkatkan perolehan talenta, membangun talent pool yang lebih berkelanjutan dan beragam, mempersiapkan tenaga kerja masa depan, meningkatkan keterlibatan dan retensi karyawan, serta menjadikan penggunaan sumber daya manusia lebih efisien.

“Perusahaan juga harus memanfaatkan potensi AI untuk memperkaya bakat mereka dan membangun tim yang berkinerja tinggi,” ujarnya.

Laporan tersebut juga mengungkapkan bahwa prioritas perekrutan utama tahun ini adalah menarik talenta terbaik, mengurangi waktu yang diperlukan untuk merekrut talenta, dan terus meningkatkan keterampilan karyawan.

Kemampuan untuk menarik talenta terbaik sesuai anggaran juga penting bagi 63% perusahaan di Indonesia.

Para pemimpin SDM menyadari bahwa perekrutan yang inklusif sangat penting bagi perusahaan untuk menarik dan mempertahankan talenta terbaik, dimana 67% mendukung kesetaraan upah gender dalam proses perekrutan.

Dalam jangka panjang, 57% perusahaan di Indonesia meyakini pentingnya fokus pada Employer Branding dalam lima tahun ke depan untuk menarik dan mempertahankan talenta terbaik.​​​​

Sementara itu, Astrid Suryapranata, manajer pemasaran Mercer Indonesia, menyoroti pentingnya menggabungkan teknologi dengan praktik yang berpusat pada manusia.

“Seiring dengan peralihan lanskap akuisisi bakat ke arah perekrutan berbasis keterampilan, memprioritaskan keterampilan khusus seperti kemampuan AI akan menjadi sangat penting,” katanya.

Astrid mengatakan perusahaan perlu fokus pada kebutuhan karyawannya dengan mendorong lingkungan kerja yang positif, menawarkan kesempatan pengembangan keterampilan secara berkala, dan memberikan insentif finansial, sehingga perusahaan tetap selangkah lebih maju dalam persaingan.

“Tahun 2024 akan menjadi tahun penentu dalam pelatihan tenaga kerja 2.0, baik di Indonesia maupun di luar negeri,” jelasnya.

Survei Akuisisi Bakat Mercer 2024 | Mettl berkolaborasi dengan lebih dari 750 profesional sumber daya manusia (SDM) di lebih dari 20 industri di Indonesia, untuk mengungkap wawasan mengenai tren perekrutan yang akan membentuk strategi bisnis masa depan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *