Begini Rasanya Disedot Black Hole

Titik Kumpul Tekno – Lubang hitam konon menyerap segalanya, termasuk cahaya.

“Gua” ini konon mampu menyedot benda-benda seukuran planet. Lantas, mungkinkah suatu saat Bumi akan ditelan lubang hitam?

Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional (NASA) juga merasakan bahwa peristiwa tersebut telah mendorong kita ke dalam lubang hitam dan melampaui titik yang tidak bisa kembali lagi.

Simulasi yang dibuat oleh superkomputer NASA ini menggambarkan seseorang yang jatuh ke dalam jurang lubang hitam yang tak berdasar.

Ia kemudian berpindah dari lubang hitam supermasif atau “point of no return” ke point of no return.

“Pernahkah Anda bertanya-tanya bagaimana rasanya jatuh ke dalam lubang hitam? Berkat visualisasi imersif baru yang diciptakan oleh superkomputer NASA, kita kini dapat memasuki cakrawala peristiwa, sebuah lubang hitam yang tidak bisa kembali lagi,” kata NASA. Diperoleh dari situs Science Alert, Senin 20 Mei 2024.

Pengalaman ini tersedia di saluran YouTube NASA, sehingga Anda dapat mencobanya dengan mudah. Pemirsa dapat menonton video imersif dan 360 derajat yang membuat mereka serasa tenggelam dalam lubang hitam.

Astronom NASA Jeremy Schnitman, yang membuat gambar tersebut, berkata: “Orang sering bertanya tentang hal ini, namun simulasi proses yang sulit dibayangkan tidak menjadikan teori relativitas sebagai hasil nyata dari alam semesta yang sebenarnya.” “Ini membantu kita terhubung dengan itu,” katanya.

Lubang hitam yang digunakan dalam visualisasi tersebut berukuran 4,3 juta kali lebih besar dari Matahari. Menurut NASA, ukurannya sebanding dengan lubang hitam di Bima Sakti.

“Jadi saya menyimulasikan dua skenario berbeda: satu di mana kamera, mewakili para astronot pemberani, lolos dari cakrawala peristiwa dan kembali, dan satu lagi di mana kamera melintasi batas. Ini adalah skenario yang akan menentukan nasib Anda,” jelas Schnitman.

Cakrawala peristiwa lubang hitam yang disimulasikan berukuran sekitar 25 juta kilometer, memungkinkan pengamat untuk melihat awan datar besar berisi gas panas dan struktur bercahaya yang disebut cincin foton.

Karena kamera yang disimulasikan bergerak mendekati kecepatan cahaya, cahaya dari struktur tersebut diperkuat, membuat struktur tampak lebih terang dan putih, meskipun terdistorsi oleh pengamat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *