Belajar Jadi Pendeta, Wanita Ini Malah Mantap Mualaf dan Berhijab

Viva Lifestyle – Wanita bernama Paris ini memilih masuk Islam sambil belajar menjadi pendeta. Saat dia mempelajari teologi agama Kristen saat itu, dia mengembangkan keinginan untuk pindah agama.

“Setelah SMA, saya mengikuti kebaktian gereja dan berkhotbah. Rencana saya adalah menjadi seorang pendeta. Setahun kemudian, saya masuk Islam. Saya sangat ingin bersekolah di sekolah gereja dengan beasiswa dan menjadi seorang pendeta. Tasby, “katanya . Kutipan dari siaran YouTube. Ya TV. Scroll terus ya?

Wanita yang bekerja di kepolisian ini mengatakan, perjalanannya mencari bimbingan dimulai saat ia mempelajari teologi Kristen. Saat mempelajari teologi Kristen lebih dalam, Paris mengakui banyak permasalahan dan kontradiksi yang muncul dalam teologi yang dipelajarinya.

Saat itu, ia mengaku bingung dan mempertanyakan mengapa ia berperan begitu penting dalam agama Kristen. Kemudian dia bertemu dengan teman Muslimnya.

Dia mengenalkan saya dengan adiknya dan saya mulai belajar Islam dari keluarganya, alhamdulillah,” jelasnya.

Paris juga mengungkapkan bahwa saat mempelajari Islam, ia menemukan banyak kesamaan antara Islam dan Kristen. Kesamaan ini membawanya semakin mendalami Islam

“Itulah awal dari perjalanan ini. Tapi bukan hanya satu peristiwa seperti, ‘Wah, saya akan masuk Islam dan mengubah hidup saya.’ Itu dimulai dari hal-hal kecil,” ujarnya.

Namun perjalanannya mencari bimbingan tidak berhenti sampai di situ. Saat itu, Paris yang berusia 18 tahun mengaku bahwa ia memutuskan untuk menjadi seorang Muslim sejak dini tanpa pengetahuan dasar agama apa pun.

“Saya terlalu ceroboh untuk terburu-buru. Saya mengucapkan Syahadat, mulai berhijab, makan makanan halal, dan kemudian semuanya terjadi,” ujarnya.

Paris juga menjelaskan bahwa komunikasi penting bagi masyarakat yang ingin berubah, tidak hanya orang tua, akademisi juga perlu menimba ilmu

“Jadi saya ingin berpesan kepada mereka yang ingin masuk Islam, sangat penting untuk selalu bisa berkomunikasi dengan orang tua dan anggota keluarganya. Anda juga harus menjelaskan dengan jelas kepada mereka dasar-dasar Islam apa itu,” ujarnya.

Ditambahkannya, “Tidak baik memutus silaturahmi dengan keluarga. Itu semua tergantung ilmu, pada akhirnya harus membaca dengan benar tentang agama ini, membaca hadits, membaca Al-Quran dan memahami agama ini beserta pedomannya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *