JAKARTA, Titik Kumpul – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlanga Hartarto telah memperkenalkan insentif untuk kendaraan listrik, termasuk kendaraan listrik hybrid (HEV) pada tahun depan. Menurut dia, keduanya tidak dibicarakan di lingkungan pemerintahan.
Insentif mobil hybrid ini ditawarkan Kementerian Perindustrian. Hal ini bertujuan untuk menjaga momentum industri otomotif nasional dan akan segera dibicarakan dengan Kementerian Perekonomian dalam waktu dekat.
Apalagi, perkembangan ini sudah ditunggu-tunggu oleh banyak pihak, termasuk Agen Pemilik Merek (APM) kendaraan hybrid. Namun Airlanga mengatakan pemerintah belum membahas masalah tersebut.
Nanti kita bahas [insentif hybrid]. Belum kita bahas, termasuk mobil listrik, kata Airlanga saat berkunjung ke GJAW di ICE BSD City, Tangerang, Minggu, 1 Desember 2024.
Ia menambahkan, pemerintah mendorong produsen untuk memberikan harga yang kompetitif agar mobil listrik dapat memasuki pasar. Sebab, menurut Airlanga, penerapan insentif kendaraan listrik masih terbatas.
“Untuk mobil, penerapan insentifnya masih terbatas. Jadi tentu saja kendaraan listrik harus diberi harga yang kompetitif terlebih dahulu,” ujarnya.
“Pertama dan terpenting, jangan meminta bonus. “Negara butuh pendapatan dan kami sering menyuplai peralatan untuk industri otomotif seperti PPnBM DTP,” tambah Airlanga.
Sebelumnya, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang sempat mengisyaratkan mobil hybrid akan digalakkan. Ini akan dilaksanakan pada awal tahun depan.
“Mendorong hibrida juga merupakan hal yang sudah kami usulkan dan akan kita bahas dalam waktu dekat,” kata Agus.
“Kita sudah siapkan tidak hanya untuk EV (kendaraan listrik) tapi juga untuk hybrid. Saya sampaikan, kalau ada kesepakatan di pemerintah, akan efektif awal tahun depan. Bisa dilaksanakan,” imbuhnya.