Jakarta, Titik Kumpul – Kepergian abadi Carlo Saba masih menyisakan duka bagi para anggota Kahitna. Apalagi saat grup besutan Yovie Widianto itu menyiapkan konser seperti ini, kehadiran Carlo Saba tak terlupakan.
Rasa kangen terhadap Carlo Saba yang meninggal dunia pada April 2023 lalu sangat terlihat saat para musisi Kahitna sedang merekam lagu dan mempersiapkan konser.
Biasanya Mario Ginanjar dan Hedi Yunus bernyanyi trio bersama Carlo Saba, namun kini hanya duo. Mari lanjutkan membaca keseluruhan artikel di bawah ini.
“Kalau aku rekam, aku rekam. Biasanya di studio kita bertiga, padahal lagu baru kita ‘Sefar 2 Benua’ masih ada, Mas Carlo kan. Saat latihan kemarin, tidak biasa ada orang yang mengisi. itu, tapi ah, sudah tidak ada lagi dan mungkin tidak ada lagi,” kata Mario Ginanjar saat ditemui seusai gladi konser. Kahitna, Jakarta, Kamis 12 September 2024.
“Kang Hedi menangis di studio, saat rekaman dia menangis,” imbuhnya.
Mario Ginanjar mengungkapkan, Hedi Yunus berkali-kali menangis saat latihan.
Ya, hal ini karena keinginan besar dari citra Carlo Saba. Bagi Mario Ginanjar, meninggalnya Carlo Saba masih menyisakan kesedihan yang mendalam.
Selain itu, mereka sudah saling kenal dan bekerja bersama selama bertahun-tahun, yang membuat Carlo Saba merasa seperti keluarga.
“Kahitna dibangun tahun 1986, Kang Hedi ada, Mas Carlo ada, saya tidak ada karena datangnya tahun 2001. Itu 24 tahun yang lalu. Jadi kita sudah bersama selama 24 tahun, Kang Hedi sudah. siklusnya sangat panjang jadi seperti kehilangan hati yang patah. “Kurang tapi selalu ada,” jelas Mario.
Kahitna akan segera menggelar konser bertajuk ‘Two Years to 40’ di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan pada Selasa, 17 September 2024.
Tinggal seminggu lagi, Hedi Yunus dan kawan-kawan akan bersantai bersama para penggemar sambil mengenang lagu-lagu hits lawas grupnya.
Konser ini juga merupakan konser pertama yang diselenggarakan Kahitna tanpa Carlo Saba.
Namun para anggota berusaha dan berusaha agar konser tersebut berjalan lancar meski harus mengapresiasi keinginan mendiang Carlo Saba yang sudah tidak tahan lagi bersama mereka di atas panggung.