Titik Kumpul Showbiz – Anak bungsu Anggi Pratama, Jojo, masih belum pulih dari kerinduannya pada ibunya, Stevie Agnecya, yang kini telah meninggal dunia. Hampir 2 minggu setelah kepergian Stevie Agnecya, anak-anak Anggi Pratama mulai merasakan perbedaan dalam kesehariannya tanpa kehadiran wanita yang selalu melengkapi mereka.
Salah satu hal yang paling menonjol dari Jojo adalah posisi duduk di dalam mobil. Bocah empat tahun itu menjelaskan, Stevie Agnecya biasanya selalu duduk di kursi penumpang, sedangkan Anggi Pratama sebagai pengemudi. Kemudian Jojo biasanya duduk di kursi belakang di belakang pengemudi, sedangkan kakak laki-lakinya Jeje duduk di kursi sebelahnya. Lanjutkan, ya?
Seharusnya ibu di sini (kursi penumpang), ayah di sini (kursi pengemudi), Jojo di sini (kursi belakang), Jeje di sini (kursi belakang), kata Jojo mengutip video Instagram @lambegosiip, Selasa, 2 April 2024.
Sayangnya, posisi jok pada mobil tersebut kini berubah. Terekam dalam video, Anggi Pratama sedang duduk di kursi penumpang dan mobil dikemudikan oleh pengemudi.
Jojo juga mengetahui kalau ibunya meninggal, namun sepertinya dia tidak begitu paham maksudnya. Jojo justru bertanya apakah ibunya sudah sangat tua hingga harus meninggal.
“Sekarang?” tanya Anggi.
“Ibu sudah meninggal. Kamu sudah tua atau belum?” Jojo bertanya.
Bocah 4 tahun itu tak percaya ibunya meninggal, meski ia masih cantik dan muda.
“Apakah ibu masih cantik?” Anggi Pratama bertanya lagi.
“Ya,” jawab Jojo.
Tak bisa dimungkiri, perbincangan soal Stevie Agnecya muncul karena keinginan mendalam Jojo. Ia pun mengaku rindu karena tak bisa selamanya bertemu Stevie Agnecya.
“Kamu masih kangen Jojo ya?” tanya Anggi.
“Ya,” kata Jojo lagi.
Setelah itu, Anggi Pratama mengajak Jojo mengunjungi restoran Stevie Agnecya. Di sana mereka akan berdoa bersama untuk kedamaian Stevie Agnecya di sisinya.
Nanti kita akan berdoa lagi di makam ibu untuk membahagiakan ibu, kata Anggi Pratama.
Menanggapi hal tersebut, banyak warganet yang merasa kasihan pada Jojo karena masih belum paham betul alasan ibunya meninggalkannya.
“Anak pintar masih belum paham kalau ibunya meninggal. Rindu yang tiada habisnya, pelukan yang tak lagi terasa. Al Fatihah untuk almarhum,” komentar salah satu warganet.
“Kasihan mas, aku jadi bingung berkomentar,” sahut yang lain.
“Sepertinya anakku yang berumur empat tahun mempunyai gagasan bahwa dia akan mati ketika dia tua. Dia akan lahir sebagai bayi yang besar, dia akan menjadi tua dan mati,” sahut yang lain.