Jakarta, Titik Kumpul: Lari merupakan salah satu olahraga yang dinilai cukup efektif membantu mengurangi lemak tubuh. Alhasil, banyak di antara mereka yang tergila-gila dengan olahraga lari.
Berbicara tentang berlari dan menurunkan berat badan. Banyak anggapan di masyarakat mengenai olahraga lari, termasuk mengenai olahraga lari di siang hari.
Ada anggapan bahwa lari siang hari paling efektif untuk membakar lemak, karena lari siang hari membuat kita lebih banyak berkeringat.
Semakin banyak Anda berkeringat, semakin banyak lemak yang Anda bakar. Lanjutkan menelusuri artikel lengkap di bawah ini.
Jadi apakah itu benar? Mengenai hal ini, Dr. Tirta pun membantahnya. Katanya, lemak tubuh tidak berasal dari keringat.
“Itu salah, lemak tidak keluar melalui keringat. Lemak keluar melalui tenaga dan pernafasan, yang keluar melalui keringat adalah air. Jadi kehilangan lemak dan pembakaran lemak itu berbeda, jadi berolahraga di siang hari akan meningkatkan potensi kehilangan air. , ”dia kemudian mengkonfirmasi. Titik Kumpul.co.id saat ditemui di kawasan pusat Jakarta, Rabu 25 September 2024.
Diterbitkan oleh Dr. Kebanyakan yang berolahraga pada siang hari adalah petinju yang akan bertanding pada kelas tertentu.
Berlari di siang hari membantu mereka dengan cepat karena berat air di tubuh mereka berkurang.
“Biasanya yang latihan siang itu orang yang mau tinju. Jadi, misalnya dia kelas menengah 72, dia (berat badan) 73, kalau tidak bisa memotong apa pun, maka dia tidak bisa, makanya jalan-jalan. dengan parasut kehilangan air hingga 1 kg,” ujarnya.
Sedangkan untuk menurunkan berat badan sendiri yang perlu dilakukan adalah dengan menggunakan metode defisit kalori.
Sedangkan fat loss dan pembakaran lemak itu berbeda. Pembakaran lemak adalah pemanfaatan lemak untuk dibakar menjadi energi, sehingga lemak dibakar menjadi energi. Energi yang dikeluarkan diubah menjadi CO2, yaitu kontraksi otot. Sedangkan fat loss adalah cara untuk menghilangkan lemak. kurangi makan, agar kita bisa menghilangkan lemak dalam tubuh “defisit kalori. Itu adalah dua hal yang sangat berbeda,” jelasnya.
Ia juga menekankan bahwa tidak ada hubungan antara seberapa banyak Anda berkeringat dan seberapa banyak lemak tubuh yang Anda bakar.
“Tidak ada hubungannya apakah berolahraga, banyak berkeringat, dan menambah berat badan (kita banyak yang terbakar). Kalau kita berjemur di Arab Saudi saja, itu gurun pasir. Itu pertanyaan bodoh, pernyataan bodoh, ambillah,” tegasnya. Dr.Tirta.
Jadi jangan salah, banyak keringat itu tidak sama dengan lemak. Jadi kalau bernafas sebenarnya kalorinya hilang. Tapi tidak bernapas itu tidak mungkin, lanjutnya.
Dr Tirta menjelaskan lebih lanjut, selain mengelola makanan melalui defisit kalori. Penting juga untuk berolahraga secara konsisten. Jika Anda berolahraga secara konsisten, lemak tubuh akan terbakar secara signifikan.
“Kalau kita ingin membakar lemak, bagaimana kita bisa memanfaatkan lemak sebagai bahan bakar? Cara membuat bahan bakar adalah dengan menggunakan cadangan energi.”
“Supaya olah raganya konsisten, lemaknya terbakar, pola makannya diatur. Lari dengan parasut bermanfaat di musim dingin untuk menjaga suhu tubuh. Kalau lari siang hari, berat badannya turun 2 kg. , tapi kalau minum, berat badannya akan kembali naik,” ujarnya.