Jakarta, Titik Kumpul – Pernahkah Anda mendengar tentang bensin bekas? Ini sebenarnya adalah definisi lain dari makanan atau minuman kuno. Sebab salah satu perbedaannya adalah tidak adanya perbedaan kadaluarsa bahan bakar.
Seperti disampaikan Titik Kumpul Otomotif melalui situs resmi Suzuki, Rabu 21 Agustus 2024, bahan bakar yang rusak atau sudah tua tidak akan berubah warna atau baunya seperti makanan atau minuman yang rusak.
Namun kualitasnya akan menurun sehingga dapat mempengaruhi mesin dan performa mobil. Hal ini mengacu pada bahan bakar yang telah disimpan lama setelah masa pakainya atau telah teroksidasi karena paparan udara dan panas yang berlebihan.
Akibatnya, kualitasnya akan menurun seiring berjalannya waktu, atau karena kelembapan, proses pengolahan, proses oksidasi, atau kontaminasi bahan lainnya. Jika ingin mengetahui bahan bakarnya sudah tersedia atau belum, maka akan berpengaruh pada turunnya RON.
RON (Review Octane Number) merupakan angka yang menunjukkan tingkat tekanan sebelum bahan bakar dapat dinyalakan pada suatu waktu. Semakin rendah angka oktan maka semakin rendah kualitas bahan bakar tersebut.
Kemudian kotoran pada bahan bakar atau sisa hasil penguapan benzena dapat mengendap di dasar tangki. Jika tidak dibersihkan secara rutin, endapan tersebut dapat menjadi kontaminan yang menyebabkan bahan bakar kadaluwarsa.
Mesin yang selalu panas juga bisa menyebabkan bahan bakar terbakar. Jika mesin tidak digunakan dalam waktu lama atau sering digunakan maka bahan bakar dan bahan bakar akan habis secara perlahan.
Yang jelas bensin mempunyai umur yang pendek dan dapat rusak seiring berjalannya waktu. Namun secara umum, diperkirakan akhir masa pakainya adalah sekitar 6 bulan jika bahan bakar tetap berada di tangki mobil.
Bahan bakar dapat mengalami oksidasi dari udara sekitar. Namun, perlu diingat bahwa faktor lain seperti suhu lingkungan, kelembapan, dan bahan bakar dapat menyebabkan tanggal kedaluwarsa lebih awal atau lebih lama dari 6 bulan.
Pengaruh bahan bakar lama pada mesin
Penggunaan bahan bakar bekas dapat berdampak buruk pada mesin dan performa kendaraan secara keseluruhan. Mulailah dengan mengurangi tenaga mesin mobil. Pasalnya, bensin yang mengalami denaturasi cenderung memiliki nilai oktan yang lebih rendah.
Sebab, pembakaran di ruang bakar kurang baik. Hal ini menyebabkan mobil berhenti berjalan, performa mesin melambat, dan tanda peringatan ketukan (knock/knock) yang biasa terjadi.
Kemudian merusak sistem bahan bakar. Pasalnya, endapan dan endapan bahan bakar yang rusak dapat menyumbat filter bahan bakar dan menghambat aliran bahan bakar.
Hal ini dapat mengganggu mesin dan membuat mobil sulit dihidupkan atau dihentikan secara tiba-tiba. Dalam beberapa kasus, hal ini dapat menyebabkan kerusakan pada kendaraan.
Bahan bakar yang habis juga dapat merusak bagian-bagian mesin mobil. Contohnya seperti injektor dan pompa bahan bakar, karburator, dan lain sebagainya.
Kerusakan pada area ini dapat mengakibatkan berkurangnya performa mesin karena berkurangnya efisiensi bahan bakar. Selain itu, biaya perbaikan biasanya lebih tinggi dibandingkan kerusakan jenis ini.