Titik Kumpul – Seorang tentara Filipina yang terlibat bentrokan dengan pasukan Penjaga Pantai Tiongkok (CCG) di Laut Cina Selatan dirawat pada Senin, 18 Juni 2024, dengan jari patah.
Dalam berita yang disiarkan Titik Kumpul Military Radio Free Asia, tentara Filipina yang terluka dalam bentrokan dengan tentara penjaga pantai Tiongkok adalah Jeffrey Facundo I.
Dua hari pasca konflik, kondisi anggota Angkatan Laut Filipina berangsur membaik. Facundo bahkan menerima kunjungan Panglima Angkatan Bersenjata Filipina (AFP), Jenderal Romeo Brewner Jr.
Selain itu, Facundo juga mendapatkan medali kehormatan yang langsung disematkan Brewner di rumah sakit tempatnya dirawat di wilayah Palawan.
Menurut pernyataan Panglima Angkatan Bersenjata Filipina, setelah perang dan konflik, penjaga pantai Tiongkok menyita banyak senjata dan perlengkapan lainnya.
Oleh karena itu Brewner menuntut agar Tiongkok mengembalikan barang-barang milik militer Filipina. Tak hanya itu, Brewner juga meminta China memberikan kompensasi atas kerugian yang ditimbulkan akibat insiden tersebut.
Dengan tegas, orang nomor satu di tentara Filipina itu menggambarkan tindakan penjaga pantai Tiongkok sebagai bajak laut.
“Tindakan kami saat ini adalah menuntut Tiongkok mengembalikan senjata dan peralatan kami. Dan kami juga menuntut agar mereka membayar atas kerusakan yang mereka timbulkan,” kata Brewner.
“Kita tidak bisa membiarkan mereka mengambil peralatan kita dan menghancurkannya. Menurut saya, ini pembajakan karena mereka menaiki kapal kita secara ilegal. Mereka seperti bajak laut yang melakukan hal seperti itu.”
Insiden yang melibatkan tentara Filipina dan unit penjaga pantai Tiongkok itu terjadi di dekat Second Thomas Shoal di Laut Cina Selatan.
Menurut laporan Titik Kumpul Military dari Malay Mail, sebuah kapal penjaga pantai Tiongkok sengaja bertabrakan dengan kapal angkatan laut Filipina yang akan mengirimkan pasokan ke perairan tersebut.