Berat Berdamai, Ternyata Ini yang Bikin Atalarik Syach Sakit Hati pada Tsania Marwa

JAKARTA – Hubungan Tsania Marwa dan Atalarik Syach diketahui terus memburuk meski keduanya resmi bercerai pada 2017 lalu. Perselisihan keduanya terkait hak asuh kedua anaknya. 

Seperti diketahui, berdasarkan keputusan Pengadilan Tinggi Agama Jawa Barat, Tsania Marwa ditangkap. Sayangnya, Tsania Marwa hingga saat ini belum mendapatkan haknya. Bahkan Tsania Marwah mengaku kakak Teddy Syach itu sulit diajak bicara. 

Menyinggung sulitnya akses komunikasi, Atalarik mengaku sengaja memblokir nomor mantan istrinya. Tak heran, ia mengaku disakiti oleh Tsania Marwa karena dimaki mantan istrinya.

“Aku sebenarnya tidak ingin menghalangi Den. Sepanjang hidupku, orang tuaku merawatku dan menyuruhku untuk berperilaku baik. Dia orang pertama yang mengumpat saya,” kata Atalarik Syach seperti dikutip podcast Denny Sumargo.

Pelecehan verbal mantan istri yang diungkap Atalarik Syach terjadi di hari ulang tahun putranya. Atalarik Syach lalu memanggil Tsania Marwa dengan sebutan “beb”. Namun jawaban Tsania negatif.

“Dia marah, saya ingat betul tanggal 25 Maret adalah hari ulang tahun anak saya. “Baiklah, Saudaraku, kamu adalah seorang psikolog.” Dia marah. “Gak usah ngomong abang, kamu jorok sayang* wah,” kata Atalarik.

Pria berusia 51 tahun itu mengungkapkan dirinya terkejut dengan reaksi Tsania saat itu.

“Karena aku meneleponnya beberapa kali. Hah, ayo berangkat” ajaknya.

Dari situlah Atalarik Syach akhirnya marah dan memutuskan untuk memblokir akses komunikasi dengan Tsania Marwa. 

“Karena aku kaget, sebagai pribadi, alhamdulillah kalau teman Anjay itu menggoda kita, kita tertawa. Ini adalah sesuatu yang serius. Oke, kamu pikir kamu ini siapa? Maaf, menurut saya komunikasi teleponnya lama, kalau mau ngomong, tatap muka, saya blokir semuanya,” ujarnya.

Namun, ia tetap menjalin hubungan dengan Tsania Marwa dengan harapan bisa memperbaiki pernikahannya. Sayangnya pernikahan mereka tak bertahan hingga resmi bercerai pada Agustus 2017. 

“Dari situ saya terus ngomong, ‘kenapa kamu mengaku’, dan datang sebulan sekali,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *