Titik Kumpul – Pantang menyerah mungkin itulah ungkapan yang cocok untuk wanita bernama Ismiti. Ismiyati (48), pemilik toko roti ini, menceritakan perjalanannya membangun perusahaan produksi makanan dimulai pada tahun 2011 dan masih terus berlanjut.
Pada tahun 2015, toko Super Roti miliknya melakukan terobosan dalam produksi roti dedak. Berkat kegigihannya, pada April 2024, Ismi terbang ke Prancis untuk mengikuti Saf Instant Birthday Bread Challenge dan karyanya diakui sebagai yang terbaik.
Mitra Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC) ini mengalahkan sekitar 3.500 peserta dari 150 negara. Luar biasa! “Kepepet”, awal sejarah toko roti yang dibangunnya, masih berdiri hingga saat ini.
Banyak cerita di balik perjuangan Ismi membangun Super Roti. Semuanya dimulai dengan jebakan. Pada tahun 2011, suaminya dibebaskan (PHK). Saat itu, Ismi masih bekerja sebagai manajer di sebuah dealer sepeda motor di Semarang, Jawa Tengah.
“Suami saya tidak punya pekerjaan. Akhirnya, sejak saya masih bekerja, saya mempekerjakan orang-orang yang membantu saya memulai bisnis pembuatan roti. Itu hobiku, tapi aku tetap harus bekerja. Kami mencari tukang roti dan asisten pembuat roti, lalu kami memulai produksi. “Suami saya dan temannya menjadi penjual,” kata Ismi mengenang masa-masa awal berdirinya toko roti tersebut.
Saat itu, toko roti miliknya yang memproduksi berbagai jenis makanan tepung terigu dijual melalui toko-toko di kawasan Semarang. Setahun setelah berdiri, Ismi memutuskan berhenti dari pekerjaannya karena ingin serius mendirikan perusahaan.
Tantangan akan datang. Tiga bulan setelah ia mengambil alih sendiri bisnis Super Roti, seluruh karyawannya keluar.
“Semua orangku pergi. “Saya hanya ingin serius menekuninya, tapi tertinggal, tapi tetap rekrut,” kata Ismi.
Antusiasme Ismi tak surut hingga Desember 2013, ketika Super Roti membuka fasilitas produksi sendiri. Di sini, Ismi merekrut penduduk setempat untuk menjadi bagian dari Super Roti. Ini merupakan berkah baginya.
Roti dedak padi
Dua tahun kemudian, toko roti miliknya berinovasi dengan memperkenalkan produk roti dedak. Ya, dedak padi yang tadinya dianggap tak punya nilai ekonomi, justru “disulap” jadi roti oleh Ismi!
Menurut Ismi, produk bekatul merupakan bagian dari strategi pengembangan bisnis Super Roti. Ia ingin memperkenalkan roti unik dan langka di pasaran. Awalnya banyak yang mengejek karena mengira dedak adalah pakan ternak dan sisa pembersihan beras.
Belum banyak yang tahu kalau bekatul juga bisa diolah menjadi makanan lezat.
“Diperlukan edukasi bahwa itu bukan pakan ternak tapi sekam padi. “Bubuk halus, bebas gluten, tinggi serat dan vitamin,” ujarnya.
Meski banyak yang ragu, Ismi tetap bereksperimen membuat roti dedak. Dari segi kesehatan, roti dedak baik untuk penderita diabetes dan kolesterol tinggi.
“Pengamatan saya penyakit degeneratif, termasuk diabetes. Jadi kalau mau cari makanan untuk penderita diabetes, agak susah dan mahal, belum tentu enak. “Ide saya jajanan penderita diabetes juga bisa enak,” kata Ismi.
Kini roti dedak Super Roti tidak hanya cocok untuk penderita diabetes dan kolesterol tinggi, tetapi juga untuk orang yang menjalani diet bebas gluten. Super Roti juga memproduksi roti tepung moka bebas gluten.
Produk roti dedaknya dapat ditemukan di banyak rumah sakit di Semarang, berbagai toko dan pasar. Berbagai produk juga telah diluncurkan di banyak daerah seperti Jakarta, Bali bahkan Singapura.
Impian seorang pemilik toko roti
Kedepannya, Ismi bermimpi menjadikan roti dedak sebagai sarapan sehari-hari bagi semua orang. Penghargaan yang diterimanya dalam Saf Instant Birthday Bread Challenge di Perancis semakin menambah semangat Ismi dalam berinovasi.
Baginya, penghargaan ini menunjukkan bahwa Super Roti berada pada jalur yang benar dan diakui sebagai produsen roti yang handal. Ia berharap toko rotinya mampu menyusun strategi pemasaran sehingga bisa menjangkau pasar yang lebih luas.
Tahun demi tahun, perkembangan signifikan terlihat. Apalagi setelah bergabung dengan UMKM dibawah SETC pada tahun 2016, SETC merupakan program pemberdayaan UKM yang digagas oleh PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna) di bawah naungan Program Pembangunan Berkelanjutan Sampoerna untuk Indonesia (SUI).
Menurut Ismi, sejak bergabung dengan SETC, ia telah mengikuti berbagai kursus pelatihan yang membantunya mengembangkan usahanya. Pelatihan-pelatihan ini mencakup strategi pengembangan penjualan online, pentingnya kolaborasi dan kemitraan, dan banyak lagi.
“SETC merupakan dukungan besar bagi saya. Misalnya pelatihan apa yang saya perlukan, bisa saya tawarkan. Misalnya kalau saya mau mengadakan pameran, saya bisa minta informasinya. Bahkan ketika saya ingin ke Perancis, SETC membantu saya menyempurnakan brosur Super Roti, menerjemahkannya ke dalam bahasa Inggris, memberi saya ide, tinggal mencetaknya saja. “Dukungannya luar biasa,” jelas Ismi.
“Bagi saya SETC adalah teman saya dalam pengembangan bisnis. Mereka senang jika UKMnya mau berkembang. “Daripada hanya menunggu dan bernafsu meminta ikan, SETC akan dengan senang hati memberikan kailnya,” lanjutnya.
Bagi yang sedang merintis atau merintis usaha, Ismi berbagi nasehat. Jalankan bisnis Anda dengan sungguh-sungguh, nikmati prosesnya dan jangan mudah goyah oleh tantangan.
“Tetap di jalur, nikmati pencapaiannya, nikmati prosesnya, sampai pada tujuan yang ingin kita capai. Semangat ya. “Silakan, tapi jangan kasar,” kata Ismi.