Berharap Starlink Bisa ‘Hidupi’ Daerah 3T

VIVA Tekno – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) berharap penyedia layanan telekomunikasi yang menggunakan satelit Starlink mampu melayani wilayah yang belum terjangkau jaringan serat optik di Indonesia.

“Dari segi teknologi bisa mengatasi permasalahan geografis. Ya posisinya di atas,” kata Direktur Jenderal Penerangan dan Humas Kementerian Penerangan dan Humas Usman Kansong di Jakarta, Rabu.

Menurut dia, kabel fiber optik kualitasnya bagus namun harganya mahal. Belum lagi letak geografisnya, jika terjadi gangguan seperti gempa bawah laut, jaringan bisa terputus seketika.

Kehadiran penyedia telekomunikasi satelit seperti Starlink diharapkan dapat mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan konektivitas di wilayah yang belum terjangkau jaringan serat optik.

Usman Kansong juga menyatakan bahwa pemerintah berupaya menjaga persaingan yang sehat antar penyedia jasa telekomunikasi di Indonesia.

“Kami ingin mengelola persaingan untuk meningkatkan kualitas layanan. Makanya kita dorong ke daerah yang medan (geografisnya) sulit, seperti 3T,” ujarnya.

Starlink milik Elon Musk akan mulai menguji layanan telekomunikasinya di Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara pada Mei 2024.

Starlink kini telah meluncurkan aplikasi lisensi VSAT dan aplikasi lisensi ISP.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *