Jakarta, 26 Januari 2024 – Baru-baru ini pemberitaan perusahaan enterprise resource planner atau ERP asal Jerman didenda USD 220 juta atau Rp 3,4 triliun membuat heboh masyarakat karena menyuap pejabat di beberapa negara. .
Situasi ini tentu menjadi permasalahan serius bagi industri ERP di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Sebab, praktik suap ini menghancurkan kepercayaan masyarakat terhadap industri ERP dan merugikan perusahaan pengguna ERP.
Pasar ERP di Indonesia sangat beragam. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk memilih sistem ERP dari partner yang terpercaya sehingga pengguna dapat menjamin kelangsungan bisnisnya.
Menurut Luciana Lu, manajer pengembangan bisnis di HashMicro, memilih sistem ERP merupakan keputusan strategis yang harus dipertimbangkan dari banyak aspek.
“Risiko memilih mitra ERP yang salah sangat banyak dan dapat memberikan dampak negatif yang signifikan terhadap bisnis Anda. Untuk itu, perusahaan dituntut untuk mempersiapkan secara matang dan mengevaluasi secara matang mitra binaannya, dikutip dari keterangan resmi Titik Kumpul Tekno.
HashMicro juga merangkum tiga risiko utama yang dihadapi perusahaan ketika salah memilih mitra:
1. Sistem ERP yang digunakan tidak memenuhi kebutuhan bisnis. Memilih sistem ERP yang unik untuk setiap operasi perusahaan dapat menyebabkan inkonsistensi dalam operasi bisnis, yang mengakibatkan solusi tidak efektif dan kerugian finansial.
2. Kerugian finansial. Mitra ERP yang salah bisa menyembunyikan biaya tak terduga. Misalnya, sekilas sistem ini mungkin tampak seperti solusi ERP yang murah, namun pembaruan setelah implementasi bisa sangat mahal.
3. Sistem ERP yang diterapkan tidak berkelanjutan. Memilih ERP yang salah dan kurang skalabilitas memaksa perusahaan pengguna untuk mencari sistem ERP lain yang dapat mengembangkan bisnisnya.
HashMicro menyarankan agar perusahaan mengevaluasi secara cermat kemampuan dan reputasi mitra ERP sebelum mengambil keputusan.
“Sebelum memilih mitra ERP, harus dilakukan penelitian menyeluruh, termasuk penilaian terhadap rekam jejak mitra, stabilitas keuangan, dan kepuasan pelanggan,” ujarnya.