Jombang, Titik Kumpul – Buah Ular Tidak Diketahui. Dengan ciri khas rasanya yang manis, sedikit pahit, dan teksturnya yang padat, buah ini memiliki banyak manfaat.
Buah ini bisa ditemukan di berbagai daerah, termasuk wilayah Jombang Jawa Timur. Karena kulitnya yang keras dan tajam, orang sering terluka saat mengupasnya, sehingga tak sedikit orang yang malas mengonsumsi buah salak, padahal rasanya enak.
Namun di tangan Kuswantoro, warga Desa Kdungrejo, Kecamatan Meghalaya, buah salak telah disulap menjadi berbagai macam olahan makanan, termasuk minuman.
Tak hanya itu, ia menawarkan cara unik menikmati salak tanpa perlu mengupas kulitnya.
“Jadi produk kita ada beberapa versi. Keripik salak yang paling best seller, ada juga jennag salak.
Ia mengatakan, perusahaan ini pertama kali berdiri pada tahun 2012 menawarkan beragam makanan salak kalengan sehingga masyarakat dapat dengan mudah mengonsumsi salak tanpa perlu kesulitan mengupas kulitnya.
Aneka jajanan dihasilkan dari bahan baku salak yang biasa dikonsumsi langsung.
Selain keripik salak dan jenang, pihak salak juga mengolah salak menjadi rangkaian resep unik dan unik seperti roti salak, teh salak, kopi salak, dan sirup jus salak.
“Limbah buah ular terdapat biji dan kulitnya sehingga kami manfaatkan untuk menghasilkan berbagai makanan dan minuman sehat,” ujarnya.
Mereka menegaskan, teh dan kopi ular tidak dibuat dari buah salak, melainkan dari ekstrak kulit dan bijinya.
Katanya, memanggang bijinya untuk membuat kopi, mengeringkan kulitnya, dan membuat teh.
Dikatakannya, produk olahan salak yang berbeda-beda dijual dengan harga yang berbeda-beda, dan mengatakan pendapatan dari penjualan makanan olahan salak dalam kemasan sangat bagus.
“Sebelum epidemi masih mencapai ratusan juta. Sekarang kalau setahun totalnya rata-rata sekitar Rp3 miliar,” ujarnya.
Berbagai produk makanan salak dijual di pasar yang dikemas dengan baik dan berbagai layanan pesan antar dan pasar online, serta berbagai toko modern di Indonesia dan luar negeri.