Jakarta – Pebalap sepeda Indonesia Bernard van Aert dipastikan lolos ke Olimpiade Paris 2024. Ia akan masuk kategori sprint.
Bernard van Aert lolos ke Olimpiade Paris 2024 melalui kualifikasi negara bagian untuk omnium atletik putra. Sesuai aturan International Cycling Union (UCI), ada 22 negara yang bisa mengikuti Olimpiade dari tiga perlombaan kategori ketahanan.
Ketua Komite Olimpiade Indonesia Raja Sapta Oktohari menyambut baik keberhasilan Bernard mendapatkan tiket ke kompetisi empat tahunan tersebut. Sebab tahukah Anda, 20 tahun telah dihabiskan untuk melatih para pesepeda dan menunggu wakil-wakil yang bisa mengikuti olimpiade.
Syukurlah, setelah tertunda selama 20 tahun, Indonesia akhirnya mengizinkan pesepeda berkompetisi di Olimpiade, kata Raja Sapta Oktohari.
Okto yang pernah menjabat sebagai General Manager PB ISSI berharap, konfirmasi Bernard soal Olimpiade Paris bisa menginspirasi atlet dari cabang olahraga lain. Ia mengingatkan, perjuangan belum usai karena harus bisa memberikan hasil bagus di Olimpiade.
“Kami berharap pengukuhan Bernard di Paris 2024 dapat memberi semangat bagi para atlet dari cabang olahraga lain untuk mengikuti jejaknya. Okto mengatakan, “Perjuangan belum selesai, kita harus bekerja keras dan memberikan hasil yang baik agar Indonesia Raya bisa melanjutkan kekerasan dan Merah Putih akan terus berkibar di Paris 2024,” kata Okto.
Sistem balap sepeda Indonesia terakhir kali mengirimkan atletnya ke Olimpiade pada tahun 2004 di Athena. Saat itu, Santia Tri Kusuma berkompetisi di kompetisi poin putri.
Ketua Persatuan Bersepeda Indonesia Dadang Haries Poernomo memberikan informasi lolosnya Bernard ke Olimpiade Paris. Ia mengatakan prosesnya panjang karena baru dimulai pada 2023.
“Tim balap sepeda nasional telah menarik Bernard untuk lolos. Alhamdulillah, perjuangan yang sangat berat dan perlawanan terhadap serangan teknis dari tim-tim negara berkembang besar selama ini,” kata Dadang.
Pada tahun 2003, poin kualifikasi didasarkan pada dua poin terbaik dari rangkaian tiga Piala UCI yang diadakan di Jakarta, Mesir dan Kanada. Saat itu, Bernard tidak mendapat tempat karena tidak memenuhi syarat lagi.
Di Asian Games 2023, Bernard gagal mencetak poin saat menduduki peringkat kelima. Dia melanjutkan ke Piala Dunia di Glasgow, finis di tempat ke-20.
“Kemudian Bernard mendapat banyak poin dalam perjalanan ke Paris pada tahun 2024 setelah memenangkan perak di Kejuaraan Asia di New Delhi, India, ini membantu meningkatkan jumlah poin. Kemudian Bernard muncul lagi di UCI Track Nations Cup dan semua orang masuk final dan mendapat poin, Dadang mengatakan, “Di Adelaide kita finis ke-15, di Hong Kong ke-17, dan akhir kemarin di Kanada kita berada di peringkat ke-11 dan alhamdulillah kita jadi berkesempatan mengikuti Olimpiade Paris 2024. “
Pada Olimpiade Paris 2024, Dadang mengatakan, untuk cara representasi latihan bersepeda, ada tiga nomor yang akan dipertandingkan, yaitu team kejar-kejaran, madison, dan omnium. Total ada 10 tim nasional yang lolos ke tim, 15 tim nasional untuk medis, dan 22 tim nasional untuk omnium.
“Sistem untuk mendapatkan bagiannya adalah, dari 10 negara yang berhak bergabung dalam grup tersebut, mereka berhak bergabung dengan Madison dan Omnium. “Dari 15 nomor Madiun, 10 diambil dari kelompok Pay dan 5 dari prestasi khusus di Madiun,” kata Dadang.
Ditambahkannya, “Dalam kasus Omnium ini, diberikan 10 medali dari 10 tim yang lolos untuk berpartisipasi, termasuk 5 negara yang meraih kemenangan khusus dari Madison, serta 7 negara yang mendapat hak khusus di nomor omnium,” ujarnya.