Titik Kumpul – Mayor Ilham Dato’ Ramang jelas ingin mengubah para ksatria Batalyon Infanteri Mekanis 411/Pandawa (UNIF), Kostrad, TNI menjadi kekuatan yang ditakuti musuh dan disegani kawan.
Terlihat jelas, hanya sebulan setelah diberi amanah sebagai panglima pasukan Pandawa, lulusan Akademi Militer tahun 2006 itu sangat gencar mengubah kemampuan tempur dan naluri pasukannya.
Baru beberapa hari menjabat sebagai panglima pasukan Pandawa, Mayor Inf Ilham Dato Ramang langsung memimpin pasukan Pandawa berperang di hutan belantara Gunung Merbabu dengan melakukan teknik tempur praktis di hutan pegunungan. Selanjutnya, medan berpasir Pantai Ambal di Samudera Hindia dirusak oleh senjata berat dan kendaraan tempur M113 (Ranpur).
Kini, di akhir bulan Agustus, Mayor Ilham Dato’ Ramang mengerahkan ratusan prajurit elit Baret Hijau untuk berperang di medan hutan yang keras di salah satu gunung paling suci bagi masyarakat Jawa.
Berdasarkan siaran resmi informasi mengenai pasukan Pandawa yang diterima Titik Kumpul Army, pada Rabu 28 Agustus 2024, Mayor Infantri Ilham Dato’ Ramang memimpin prajuritnya melakukan pawai sejauh 76 kilometer dari kota Salatiga menuju hutan lebat di lereng Gunung Lau.
Di sebuah gunung yang telah lama dikenal sebagai tempat meninggalnya Brawijaya V, raja terakhir Kerajaan Majapahit, enam hari di bawah kabut dingin Laos, pasukan Pandawa menggigil dalam latihan taktis tingkat satuan (latice unit). Untuk pegunungan hutan.
“Kondisi medan yang sulit di lereng Gunung Lau dipilih untuk mencerminkan situasi operasional sebenarnya yang mungkin dihadapi tentara di lapangan,” kata Mayor Infanteri Ilham Dato’ Ramang.
Di lereng Gunung Lau, pasukan Pandawa harus berjuang tidak hanya dengan medan terjal dan lereng terjal. Namun menghadapi cuaca pegunungan yang terkenal dengan suhu ekstrim yang seringkali mendekati nol.
Tak hanya pada siang hari, pasukan Pandawa pun tak kenal lelah bergerak pada malam hari tanggal 22 hingga 27 Agustus 2024. Bisa dibayangkan betapa menantangnya melatih pasukan Pandawa.
“Ini adalah salah satu upaya kami untuk mempersiapkan prajurit agar siap menjalankan misi operasional di masa depan.” Kemampuan disempurnakan di tingkat tim, terutama komandan satuan (Danunet), agar lebih tepat, serta cuaca dan tempat latihan. dirancang untuk beradaptasi dengan kenyataan yang sebenarnya,” kata Mayor Inf Ilham Dato’ Ramang, “Medan, sehingga dapat memberikan gambaran yang akurat dan mengasah kemampuan tempur prajurit secara maksimal.
Baca: Lepas dari TNI Kostrad, Letkol Subandi Akhirnya Gantikan Putra Andika Sebagai Dandim Perbatasan Negara