Bertahun-tahun Rusak, Aksi Bule Asal Denmark Perbaiki Jembatan di Waktobi Dalam Waktu 24 Jam Viral

LANGSUNG – Baru-baru ini viral di media sosial aksi bule asal Denmark yang berhasil membuat kaget masyarakat Tanah Air. Bagaimana tidak, bule ini berhasil menjadikan salah satu infrastruktur Desa Suku Bajo menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Ia dikenal sering mengunggah video viral di media sosial, salah satunya dibagikan oleh akun Instagram @awreceh. digunakan, namun tetap terpaksa digunakan oleh penduduk setempat.

Mengetahui kondisi tersebut, bule asal Denmark ini sontak menaruh perhatian lebih pada sejumlah warga di kawasan Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Penasaran dengan sejarahnya? Gulir untuk membaca artikel selengkapnya di bawah ini.

Kami orang bule memperbaiki jembatan di bawah sorotan

Belakangan ini bule asal Denmark ini berhasil menarik perhatian netizen di media sosial, hal tersebut tak lepas dari aksi responnya saat melihat penampakan jembatan di kawasan Wakatobi.

Bukannya diam dan pura-pura cuek, warga asing ini langsung mengambil tindakan memperbaiki jembatan yang bisa dikatakan tidak layak pakai ini. Tak perlu menghabiskan waktu berhari-hari, ia berhasil memperbaiki jembatan tersebut hanya dalam waktu 24 jam. 

Bule tersebut ternyata seorang YouTuber dan traveler sepeda motor asal Denmark. Sosok tersebut diketahui adalah Kristian Hansen yang baru-baru ini menggarap proyek gotong royong membangun jembatan di Desa Terapung Samplea, Kepulauan Wakatobi, Sulawesi Tenggara.

Ia mengawalinya dengan mengunjungi Wakatobi, namun tiba-tiba melihat ada jembatan lokal yang rusak parah. Padahal, jembatan ini merupakan penghubung antar tetangga. 

Selama 10 hari tinggal bersama masyarakat suku Bajo, Hansen menemukan permasalahan besar yang dihadapi masyarakat setempat yaitu akses jembatan kayu yang cukup memprihatinkan.

Rumah-rumah di desa terapung Samplea dibangun di atas batu karang dan tiang beton atau kayu, dan hanya dihubungkan dengan jembatan kayu.

Namun sayang, jembatan kayu yang seharusnya menjadi penghubung yang aman dan nyaman ini, justru kurang memadai dan kurang terawat. Dalam video yang beredar, terlihat jembatan yang kayunya sudah lapuk dan berjamur sehingga keropos dan mudah patah.

Buka donasi di jejaring sosial

Mengetahui kondisi jembatan yang dapat membahayakan warga sekitar, tanpa berpikir dua kali, Hansen menawarkan bantuan perbaikan jembatan tersebut dengan membuka donasi di Internet. 

Inisiatif ini pun disambut baik oleh masyarakat setempat. Menariknya, dalam waktu 3 hari pembukaan donasi di media sosial, Hansen berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp75 juta. Dimana Anda dapat menggunakan sumber daya tersebut untuk membeli 20 m3 kayu, 50 kg paku dan gergaji mesin. 

Dengan bantuan 150 penduduk desa, Hansen bekerja sama membangun kembali jembatan yang rusak agar lebih aman bagi semua orang.

Reaksi pengguna internet

Sontak, unggahan video viral yang beberapa kali muncul di media sosial tersebut langsung menuai reaksi dari warganet. 

“Jangan khawatir, pemerintah tidak malu-malu gan,” kata salah satu warganet.

“Apakah pemerintah kita malu? Saya bisa melihat betapa malunya mereka,” sahut yang lain.

“Owalah Sejauh ini sebenarnya biayanya 75 juta, 925 juta di antaranya sudah dibagi ke pejabat Konoha,” tulis yang lain.

“Sebenarnya pihak-pihak yang terlibat bisa memperbaikinya, tapi di negeri ini izinnya susah banget. Bilang,” sahut yang lain.

“Bagaimana dengan @kemenpupr? Ada pihak luar yang datang membantu? Apa tidak dapat informasi dari instansi terkait? Dana @smindrawati @kemenkeuri pokoknya juga digunakan untuk membangun fasilitas umum kan? Di mana lagi?”

“Sampai-sampai orang asing datang bersama-sama membantu. Jangan menganggap normal bantuan dari luar, tapi coba tanyakan kapan masyarakat membutuhkannya, ke mana warga desa dan pemerintah pergi?” teriak yang lain.

Baca artikel menarik lainnya dari VIVA Trending di link ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *