Berupaya Mempersempit Kesenjangan Digital

VIVA Tekno – Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) Nezar Patria mengatakan budaya digital, telekomunikasi, dan konektivitas menjadi aspek penting untuk meningkatkan daya saing negara secara global.

Terus menguasai dan menjadi pemain utama dalam penerapan teknologi digital masa depan yang harus berbasis riset dan inovasi.

“Penguasaan dunia digital masa depan berdasarkan riset dan inovasi serta pembentukan masyarakat digital yang berbudaya, berdaya saing, dan produktif. Inilah pengembangan sumber daya manusia (SDM),” ujarnya, Rabu Mei 15 Agustus 2024.

Perkembangan tersebut, lanjut Wamenkominfo, dicapai melalui inovasi hub dan ruang kreatif untuk berkolaborasi, peningkatan jaringan dan kapasitas riset, serta digitalisasi menyeluruh di bidang perekonomian.

“Semua ini bertujuan untuk mendukung penciptaan lapangan kerja dan perluasan pasar,” kata Nezar Patria.

Inilah sebabnya beberapa inisiatif diluncurkan untuk mengurangi kesenjangan digital, seperti Pekerjaan yang Layak untuk Kaum Muda, sebuah aliansi yang bertujuan untuk menciptakan lapangan kerja berkualitas bagi kaum muda.

Sementara itu, Persatuan Telekomunikasi Internasional (ITU) dan Organisasi Buruh Internasional (ILO) juga telah berkolaborasi untuk menciptakan alat keterampilan digital sebagai sumber informasi sebagai bagian dari kampanye keterampilan digital.

Tak hanya itu, pemerintah juga melakukan berbagai upaya untuk mewujudkan masyarakat digital yang berbudaya, berdaya saing, dan produktif, melalui upaya peningkatan keterampilan (upskill) dan peningkatan keterampilan (reskill) yang didukung oleh berbagai program.

“Termasuk pelatihan dan sertifikasi soft skill dan teknis, beasiswa atau bantuan pelatihan digital, serta peran aktif berbagai pihak untuk meningkatkan penyerapan tenaga kerja dan membuka lapangan kerja tambahan,” jelasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Biro Pengembangan Telekomunikasi ITU, Cosmas Luckyson Zavazava, menyampaikan komitmennya untuk mendorong upaya transformasi digital global dan mendorong inklusi digital, serta mendorong peningkatan kolaborasi antara pemerintah dan pelaku industri.

“Kami berkomitmen untuk menutup kesenjangan keterampilan digital melalui inisiatif peningkatan kapasitas,” jelasnya.

Marina Kacaribu, Managing Director Cisco Indonesia, mengatakan terdapat peluang besar bagi kemitraan publik-swasta untuk menghubungkan lebih banyak orang di seluruh dunia dengan ekonomi digital dan mendorong pertumbuhan serta peluang di wilayah-wilayah yang kurang terlayani.

“Kami mendorong dialog dan program yang berkelanjutan mengenai visi bersama yang digarisbawahi dalam tujuan kami untuk mencapai masa depan yang inklusif untuk semua,” katanya.

Menurut Chief Executive Officer Indosat Ooredoo Hutchison Vikram Sinha, penting untuk berkomitmen menjembatani kesenjangan digital guna memperluas jangkauan hingga ke daerah paling pedesaan dan terpencil di Indonesia. “Ini sejalan dengan tujuan kami untuk menghubungkan dan memberdayakan semua komunitas,” katanya.

Sebagai informasi, Indonesia telah ditunjuk sebagai tuan rumah lokakarya tahunan Global DTC (Digital Transformation Center) yang diselenggarakan oleh International Telecommunications Union (ITU) dan Cisco.

Diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika, melalui Balai Pelatihan dan Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (BPPTIK), dan bekerja sama dengan Indosat Ooredoo Hutchison (IOH), lokakarya ini akan fokus pada percepatan literasi digital, khususnya bagi masyarakat kurang terlayani.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *