Besok, MHM Resmikan Kantor Cabang Indonesia di Konferensi Agama dan Perubahan Iklim Asia Tenggara

Jakarta – Majlis Hukama Muslimin yang berkedudukan di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, akan membuka cabang Indonesia di Jakarta pada Rabu 4 Oktober 2023. Pembukaannya akan dilaksanakan bersamaan dengan konferensi Agama dan Perubahan Iklim – Asia Tenggara.

Konferensi ini dihadiri oleh 150 perwakilan berbagai agama dari beberapa negara kawasan Asia Tenggara. Para ilmuwan, pemikir dan generasi muda yang tertarik dengan isu perubahan iklim juga hadir. Konferensi tersebut membahas peran agama dalam mengatasi dampak negatif perubahan iklim.

“Dewan Penguasa Muslim cabang Indonesia berkantor pusat di Jakarta, dan pembukaan cabang ini bertujuan untuk mengaktifkan saluran komunikasi di negara-negara kawasan Asia Tenggara, serta untuk memulai upaya dan proyek bersama untuk menyebarkan dan memperkuat nilai-nilai. dialog, toleransi beragama dan persaudaraan kemanusiaan,” jelas Penasihat Umum MHM Mohamed Abdelsalam di Jakarta, Selasa 3 Oktober 2023.

Menurut penasehat Abdelsalam, pembukaan cabang ini merupakan bentuk perhatian besar MKM pimpinan Syekh Besar Al-Azhar Imam Akbar Ahmed Al-Tayeb, terhadap Indonesia.

“Indonesia adalah negara dengan mayoritas umat Islam di dunia dan mewakili salah satu contoh terkemuka di bidang dialog, toleransi, kewarganegaraan, dan keharmonisan umat manusia,” tegas penasihat Abdelsalam.

MHM, kata konsultan Abdelsalam, memiliki beberapa cabang luar negeri di Malaysia dan Pakistan. Anak perusahaan di Indonesia ini langsung beroperasi sejak tahun 2021. Tujuannya adalah untuk menciptakan platform komunikasi yang efektif dengan banyak negara dan wilayah di seluruh dunia untuk mempromosikan perdamaian antara Muslim dan non-Muslim dan menyebarkan nilai-nilai dialog, toleransi, harmoni dan persaudaraan.

MHM adalah organisasi internasional independen yang dipimpin oleh Syekh Agung Al-Azhar, Imam Akbar Ahmed Al-Tayeb. MHM didirikan di Abu Dhabi pada tahun 2014. MKM beranggotakan sejumlah besar ilmuwan, intelektual, dan pemimpin nasional yang bercirikan keadilan, kecerdasan, moderasi, dan netral.

Baca artikel edukasi menarik lainnya di link ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *