Biadab, Jenderal Israel Izinkan Anak Buah Bantai Warga Gaza Sebagai Pelepas Penat

VIVA – Setelah fakta taktik jahat tentara Israel terungkap, sebagian skenario bernama Hannibal Directive pun terungkap. Bagaimana tirani perwira senior tentara Zionis membiarkan terjadinya pembantaian warga sipil di Gaza.

VIVA Military memberitakan dalam pemberitaan Senin 9 Juli 2024 bahwa Pasukan Pertahanan Israel (IDF) rupanya sengaja membuat skenario penembakan terhadap warga dan tentaranya sendiri pada peristiwa 7 Oktober 2024.

Hal ini dilaporkan oleh media sayap kiri Israel Haaretz. Dijelaskannya, tentara Israel sengaja membunuh warga dan anggotanya, untuk membuka jalan terjadinya pembantaian di Jalur Gaza, Palestina.

Berdasarkan laporan VIVA Military yang dilansir media independen Truth Out, setidaknya 14 warga sipil dan 13 tentara Israel dibunuh oleh rekannya sendiri.

Seorang perwira militer Israel, yang identitasnya dirahasiakan, membenarkan kenyataan ini. Menurutnya, instruksi dari pejabat senior IDF sudah sangat jelas. Khususnya menjadikan wilayah perbatasan antara Gaza dan Israel menjadi zona pembunuhan.

Fakta terkait kejahatan militer Israel juga diungkap dua majalah yakni +972 dan Local Call yang diklaim telah mengungkap pernyataan enam petugas IDF.

Keenam petugas tersebut mengatakan kepada dua majalah tersebut bahwa para pejabat senior mengizinkan tentara Israel melakukan pembunuhan terhadap warga Gaza hanya untuk bersantai. Di dalamnya tidak terkecuali anak-anak.

“Tentara Israel di Gaza telah diperintahkan untuk menembak tanpa batasan dan menargetkan warga sipil mana pun,” kata seorang perwira militer Israel.

“Orang dewasa atau anak-anak, bahkan sekedar untuk bersantai atau melepas penat dari rutinitas sehari-hari. Mereka menyebutnya sebagai ‘random fire’ yang merupakan nama sandi dari ‘Saya bosan, jadi saya tembak’,” kata salah satu tentara. 

Seorang tentara Israel yang tidak diungkap identitasnya mengaku, ia dan rekan-rekannya yang tergabung dalam satu batalion melakukan pembantaian saat merayakan hari raya Hanukkah.

Dia mengatakan kejadian ini terjadi pada Desember 2023, ketika dia dan rekan-rekannya secara bersamaan menembaki warga sipil di Gaza, sehingga memicu tembakan seperti kembang api.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *