Titik Kumpul Lifestyle – Sholat merupakan sholat wajib bagi umat islam sebagai wujud ketaqwaan kepada Allah SWT. Bicara soal shalat, ketika memasuki rakaat terakhir dan salam, banyak di antara kita yang langsung mengangkat tangan dan mengusap wajah. Hal ini merupakan bentuk rasa syukur kepada sebagian umat Islam yang telah menunaikan kewajibannya.
Selain itu, hendaknya kita berjabat tangan berkali-kali setelah shalat fardu berjamaah. Ini dipahami sebagai semacam persahabatan antar manusia. Namun khatib kondang Ustaz Khalid Baslamah menyatakan bahwa tidak ada petunjuk yang diberikan Nabi Muhammad SAW mengenai kedua hal tersebut. adalah benar; Gulir untuk mempelajari lebih lanjut!
“Semuanya tidak diarahkan oleh Nabi, damai dan berkah besertanya.” Jadi tidak ada petunjuk dari Nabi ﷺ setelah salam, tidak ada dalil, tidak ada hadits. Maka, tidak ada yang sama dengan membersihkan wajah setelah shalat. “Tidak, ini tradisi kami,” ujarnya dalam video klip yang diunggah akun @Abu Howrah TikTok pada Rabu, 19 Juni 2024.
Ustaz Khalid menjelaskan, adat istiadat ini merupakan budaya umum di kalangan masyarakat Indonesia. Ustaz Khalid Baslamah memaparkan berbagai tradisi yang dianggap remeh di Indonesia. Salah satunya adalah membalikkan telapak tangan saat Subuh Qunut.
Beliau bersabda: “Saya tidak mengetahui mengapa telapak tangannya berbalik, karena dipanjatkan doa yang memintanya untuk menjauhi keburukan.”
Ustaz Khalid mengatakan bahwa Nabi Muhammad SAW tidak pernah mengangkat telapak tangan ke atas, melainkan pernah mengangkat tangan pada saat Qunut Subuh, dan hal ini diriwayatkan dalam hadis shahih.
“Dia yang ada di sana mengangkat tangannya. Sebenarnya hadis tersebut shahih sampai beliau mengangkat tangannya dan memperlihatkan ketiaknya. Tapi kalau di punggung telapak tangan tidak ada, itu aneh, jadi sebaiknya jangan lakukan itu. “Jadi sunnahnya tidak pernah ada,” jelasnya.
Ustaz Khalid juga menjelaskan, tidak ada bukti jabat tangan setelah salat.
“Dilarang berjabat tangan setelah salat jika acaranya dijadwalkan, jika tidak maka dianggap satu paket dengan salat berjamaah. Jadi dianggap kurang enak jika tidak berjabat tangan seperti ini. berpamitan setelah shalat, berjalan-jalan, dan agar jabat tangan itu tidak ada hubungannya dengan dzikir setelah shalat, maka hal itu tidak menjadi masalah.” Namun jika kita sebagai orang Indonesia pada umumnya, sudah menjadi tradisi bagi setiap orang untuk berjabat tangan, terutama saat saling berdoa.
“Sama sekali tidak ada anjuran untuk berhati-hati, tidak boleh. Tidak boleh demi salat, tidak demi perdamaian, karena itu dari Kaya dan guru kita Muhammad S. Ikutilah dia, apapun kelakuannya, bahkan binar matanya, kalau perlu ditindaklanjuti Ustad Khalid Basalama “Kalau tidak, jangan dilakukan, ujung-ujungnya hidupmu akan bahagia.”