Biasanya Jadi Panutan, Nikita Willy Kali Ini Dikritik karena Biarkan Anak Makan Sambil Ngantuk

JAKARTA  – Pola asuh Nikita Willy dan putranya Issa Xander menjadi teladan bagi banyak perempuan. Pasalnya Nikita Willy terlihat membesarkan anak-anaknya dengan sangat lembut, namun tetap tegas dan disiplin sesuai aturan yang telah ditetapkan.

Namun kali ini banyak netizen yang tidak setuju Nikita Willy membiarkan Isa makan dalam keadaan setengah tertidur.

Dalam video yang viral di media sosial, Issa Xander terlihat duduk di depan sepiring makanan. Dia perlahan mengambil makanan di depannya dan memasukkannya ke dalam mulutnya. Anehnya, Issa tampak makan dengan sadar, padahal ia sangat mengantuk bahkan terlihat kesulitan membuka mata.

Nikita Willy tampak tak ambil pusing karena ia lebih memilih membiarkan putranya makan saat tidur ketimbang menghisap atau menenangkannya hingga tertidur.

“Lebih baik makan daripada ditenangkan (dot). Karena dot mengurangi rasa lapar dan haus anak, karena anak menelan ludahnya sendiri,” kata Nikita Willy mengutip video Instagram @rumpi_gosiip, 2024. pada hari Jumat, 19 April.

Nikita Willy mengungkapkan, dirinya sudah tidak terbiasa menyusui anaknya sejak kecil. Tujuannya agar Issa merasa lapar dan menyantap makanan sehat yang disajikan, bukannya kenyang saat menelan ludahnya sendiri menggunakan dot.

Makanya dari awal saya tidak punya kebiasaan memberinya empeng, saya bahkan tidak tidur dengan empeng agar dia belajar tenang, jelas Nikita Willy.

Kali ini netizen tak begitu setuju dengan pendapat Nikita Willy. Tak sedikit yang benar-benar khawatir dengan kondisi anaknya karena makan dalam keadaan setengah sadar atau hampir tertidur. Sebab dalam kondisi seperti itu, anak mudah tercekik yang bisa berakibat fatal.

“Kak, kalau mau tersedak, sebaiknya jangan dimakan,” komentar warganet.

“Tapi kamu juga harus hati-hati jangan sampai tersedak. Atau kalau sisa makanan tertelan di mulut, kamu akan tidur nyenyak,” kata salah satu dari mereka.

“Kalau ketiduran sambil makan ada bahaya tersedak, bukankah itu lebih mematikan dari dot?” kata warganet lainnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *