Bikin Haru, Putra Babe Cabita Trauma Makan Telur Dadar dan Durian Pasca sang Ayah Meninggal

Jakarta, VIVA – Meninggalnya Baba Cabito pada April lalu masih menyisakan kesedihan yang mendalam. Tak hanya istrinya Fati Indraloka, putra sulungnya Bambino Aleki Tanjung yang berusia 5,5 tahun pun turut menderita.

Fati Indraloka mengabarkan, kepergian Baba Cabita menimbulkan syok besar bagi putra sulungnya. Mari kita beralih ke topik berikutnya.

Hal itu diketahui saat putra sulungnya menolak makan telur dadar dan durian, makanan yang juga disukai mendiang Babe Cabita.

“Ternyata Bambino itu anak trauma. Kemarin, lima bulan kemudian, baru tahu kalau anak ini dulunya Babe. Kalau (Bambino) makan telur dadar, dia (Bambino) juga mau ambil telur dadar.”

“Jadi Babe suka durian, Bambino juga suka durian. Jadi, kemarin kok dikasih telur dadar kok anak ini nggak mau durian? Jadi kita ke matahari (telur),” sambungnya.

Fati kemudian bertanya kepada putra sulungnya mengapa putranya menolak makan telur dadar dan durian.

Setelah bungkam cukup lama, terungkap bahwa putranya mengaku ingin muntah setiap melihat telur dadar dan durian.

Lalu dia bertanya kepada pesta di jalan ‘Bambino, ini seperti kemarin, Bambino sudah tidak mencintainya lagi, dia akan suka jika ayahnya makan apa yang disukai Bambino’, lama sekali dia terdiam. .’

Fati pun mengungkap alasan putranya selalu ingin muntah setiap mendapat telur dadar dan durian.

Bocah berusia 5,5 tahun itu mengaku kerap teringat ayahnya setiap kali melihat makanan. Karena itu, ia mengaku tak mau makan telur dadar dan durian.

“(Fati bertanya) ‘Kenapa? Bamnino takut ya? Apa aku rindu ayahku?’ Lama ia duduk diam di kursinya dan berkata, “Iya Nono, aku rindu ayahku, Nono aku tidak mau makan durian dan telur dadar”.

Tak hanya itu, putranya juga tak mau membicarakan sifat mendiang ayahnya.

Artinya, setiap sebelum tidur ia akan membalikkan badan dan menutupi wajahnya dengan bantal. 

“Kalau si Bambino balik malam sambil tutup muka pake bantal, dia nggak mau ngomong (Babe Cabita), ya kayaknya dia udah ngerti. Tadinya kukira umurnya baru 5,5 tahun, tapi sepertinya dia sembunyi itu, karena dia mengira kehilangan ingatannya”, Fati.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *