Bikin Penasaran, Ternyata Ini Penyebab Lantai Masjidil Haram Tetap Dingin Meskipun Matahari Terik

VIVA –  Masih dipertanyakan kenapa lantai Masjid Raya Al Mukarramah tetap dingin meski terik matahari, jelas ini alasannya.

Pusat Meteorologi Nasional Arab memperkirakan suhu di Makkah akan berkisar antara 45 hingga 48 derajat Celcius, dari panas hingga sangat panas.

Pemerintah Arab Saudi juga telah memperingatkan bahwa suhu akan meningkat hingga 48 derajat Celcius, yang merupakan “tantangan besar” untuk musim haji tahun ini, yang dimulai pada 14 Juni.

Uniknya, meski suhu di Mekkah sangat panas hingga mencapai 48 derajat Celcius, lantai di Masjidil Haram ibarat lantai saat metaf atau tawaf.

Banyak orang mengira lantai dingin karena ada AC di bawah lantai, namun ternyata hal tersebut tidak benar.

Mengutip Saudi Gazette, Presidensi Umum Urusan Dua Masjid Suci menjelaskan, rahasia menjaga lantai tetap sejuk terletak pada bahannya.

Material lantai yang digunakan adalah marmer Tasos yang didatangkan langsung dari Yunani.

Marmer Thassos dikenal karena kemampuannya memantulkan cahaya dan panas, sesuatu yang tidak bisa dilakukan oleh jenis granit dan marmer lainnya.

Marmer Thassos merupakan marmer terputih dan terlangka di dunia, dengan butiran kecil yang telah dikembangkan sejak zaman kuno.

Ketebalan marmer yang digunakan di Masjid Agung adalah lima sentimeter. Marmer Thassos memiliki pori-pori kecil yang menyerap kelembapan di malam hari dan melepaskannya di siang hari.

Proses ini menjaga lantai tetap sejuk meski dalam suhu tinggi, itulah sebabnya banyak yang menyebut marmer jenis ini sebagai marmer pintar.

Konfigurasi kristal marmer Tassia memiliki dua keunggulan penting yaitu porositas yang sangat rendah dan konduktivitas termal yang tinggi. Kedua sifat ini membantu menjaga marmer tetap sejuk bahkan di bawah terik matahari.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *