Papua – Pemerintah Provinsi Papua melalui Dinas Peternakan dan Perkebunan setempat telah menetapkan keadaan darurat terkait mewabahnya penyakit Demam Babi Afrika (ASF). Penetapan status ini menyusul peningkatan jumlah kematian babi pada 6 Februari hingga 5 April 2024 sebanyak 156 ekor babi di Desa Noroka dan Ayapo di Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura. Selain Papua, dua sampel babi di Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur juga terkonfirmasi positif virus ASF. Jadi apa itu ASF?
Demam babi Afrika (ASF) adalah penyakit babi yang sangat menular dan mematikan yang dapat menyerang babi ternak dan babi liar, menurut situs FDA. Meskipun ASF tidak menular ke manusia, penyakit ini mudah menular dari babi ke babi melalui kontak langsung dengan cairan tubuh babi yang terinfeksi. Gulir ke bawah untuk informasi lengkapnya.
Memberikan sisa makanan mentah kepada babi juga dapat menyebabkan penularan virus jika sisa makanan mentah (yang tidak dimasak dengan benar) mengandung produk daging babi yang terkontaminasi.
Sedangkan menurut situs Departemen Pertanian Inggris, masa inkubasi ASF bervariasi tergantung situasi, namun umumnya antara 5 hingga 15 hari. Pada kondisi akut, babi memiliki suhu tinggi (40,5°C). Gejala lainnya bervariasi, namun mungkin termasuk: Muntah Diare (terkadang berdarah) Kulit merah atau gelap, terutama telinga dan hidung Kesulitan membuka mata Kesulitan bernapas dan batuk Lemah dan tidak mau berdiri.
Biosekuriti yang baik sangat penting untuk mencegah masuknya ASF. Langkah-langkah biosekuriti yang dapat dilakukan petani antara lain:
1. Memelihara biosekuriti yang ketat Izinkan hanya orang-orang tertentu saja yang pergi ke peternakan, mewajibkan mereka mengenakan pakaian atau alas kaki yang bersih, dan mencuci tangan (atau mandi jika memungkinkan). Kendaraan dan peralatan hanya diperbolehkan memasuki area pertanian setelah disinfeksi terlebih dahulu. Jangan izinkan siapa pun di peternakan melakukan kontak dengan babi lain. Produk daging babi dilarang di peternakan. Jangan memberi makan babi dengan sisa katering atau sisa makanan.
Jika Anda memelihara babi, mereka berperan penting dalam mencegah wabah penyakit lebih lanjut dan penting untuk menjaga biosekuriti yang efektif sepanjang tahun.