Bina Karya Gandeng Asmindo Garap Usaha Mebel dan Kerajinan di IKN

Tangerang – PT Bina Karya (Persero) menandatangani perjanjian kerja sama (CAO) dengan ASMINDO untuk pengembangan usaha furnitur dan kerajinan guna mendukung pembangunan ibu kota negara Indonesia (IKN).

Ditandatangani oleh Dirut KKS ASMINDO (Dedy Rochimat) dan Dirut PT Bina Karya (Persero) (Boyke Prasetyanto) 2024. 5 Februari di Gedung SOUTH78 Gading Serpong, Tangerang.

Wakil Ketua Lembaga IKN (Dhony Rahajoe), Sekretaris Lembaga IKN (Achmad Jaka Santos), Deputi Keuangan dan Investasi Lembaga IKN (Agung Wicaksono), Direksi juga turut serta dalam acara ini. PT. Bina Kirya (Persero) serta jajaran Pengurus Pusat dan Comada Smendo.

Kerja sama antara ASMINDO dan Bina Karya dimulai pada tahun 2023 untuk mendukung pengembangan IKN. Bulan Oktober. Diawali dengan audiensi DPP ASMINDO bersama Direksi Bina Karia untuk memberikan usulan kebijakan bagi pengembangan usaha mebel dan kerajinan untuk membantu pengembangan IKN.

Usulan ini mendapat respon positif dari Bina Karya. Selanjutnya ASMINDO menyerahkan Letter of Intent (LoI) yang dilanjutkan dengan Letter of Konfirmasi (CI) kepada Bena Carria hingga akhirnya tercapai kesepakatan kerja sama.

Dalam sambutannya, Ketua Umum ASMINDO (Dedy Rochimat) menyampaikan bahwa perjanjian kerja sama antara ASMINDO dan Bina Karya juga dilaksanakan, dengan meningkatkan penguasaan pasar dalam negeri khususnya UKM. Hal inilah yang menyebabkan sektor mebel dan kerajinan nasional didominasi oleh UKM.

Perlu diketahui, pangsa pasar furnitur dan kerajinan interior merupakan pasar yang sangat potensial dan perlu dimaksimalkan.

Berdasarkan data BPS, impor furnitur dan kerajinan Indonesia terus meningkat dari tahun 2021. Pada tahun 2021, impor furnitur dan kerajinan Indonesia sebesar 1,3 miliar. Dolar AS, kemudian meningkat menjadi 1,5 miliar dolar AS pada tahun 2022, dan meningkat lagi menjadi 1,7 miliar dolar AS pada tahun 2023.

Tren ini memberikan peluang besar bagi produsen tanah air, khususnya UKM, untuk lebih meningkatkan kualitasnya agar mampu bersaing di pasar dalam negeri. Dengan cara ini kita bisa mengurangi ketergantungan terhadap produk impor.

Kebijakan substitusi impor dan gerakan nasional “Bangga Buatan Indonesia” dicanangkan pemerintah untuk memaksimalkan peluang tersebut bagi produsen furnitur dan kerajinan dalam negeri, khususnya UKM.

Untuk itu, ASMINDO berharap para pelaku UKM mebel dan kerajinan nasional mendapat perhatian dari pemerintah dan dimudahkan untuk ikut serta dalam pengembangan IKN.

Sebagai organisasi yang mewadahi UKM sektor furnitur dan kerajinan, ASMINDO senantiasa berupaya untuk lebih meningkatkan daya saing dan pertumbuhan UKM furnitur dan kerajinan di pasar domestik dan internasional melalui berbagai program dan inisiatif.

Oleh karena itu, kerja sama dengan pemerintah dan pemangku kepentingan terkait lainnya merupakan langkah nyata ASMINDO untuk memastikan produk UKM lokal mampu bersaing dengan produk impor sehingga pasar dalam negeri tidak didominasi oleh furnitur dan kerajinan asing.

Diharapkan melalui KKS ini, ASMINDO bersama seluruh mitra dapat mendukung pemerintah dalam mengembangkan industri furnitur dan kerajinan nasional di seluruh rantai pasok. Hal ini terutama dilakukan untuk membantu UKM furnitur dan kerajinan tumbuh, berkembang dan berkembang, menciptakan lapangan kerja baru dan menghasilkan produk berkualitas yang memenuhi kebutuhan furnitur dan kerajinan ibu kota nusantara.

Direktur Utama PT Bina Kariya (Persero) Boyak Prasitianto mengatakan keberadaan ASMINDO sangat penting bagi keberhasilan pengembangan IKN. Kebutuhan furnitur IKN bisa dipenuhi oleh ASMINDO yang beranggotakan 2.000 orang

“Jadi ketika kami ngobrol dengan pihak di Balikpapan, terus terang para pengurus Bina Kariya berpendapat bahwa ASMINDO ini sangat penting karena perkembangan IKN membutuhkan furniture, baik itu kantor, baik itu hotel, baik itu Apartemen atau punya rumah view,” kata Boyk.

“Setelah KKS ini tentunya kita harapkan ada kenaikan lagi di level PKS (Perjanjian Kerjasama). Kalau PKS bukan soal ASMINDO, tapi lebih ke unit usaha, baik itu perusahaan, CV, dan sebagainya. ,’ lanjut Buick.

Hal berbeda disampaikan Dhoni Rahoju, Wakil Ketua Organisasi IKN. Mantan Dirjen Kantor Presiden Sinar Masland ini mengapresiasi semangat ASMINDO dalam membantu pemerintah mendirikan IKN.

Dhoni berharap perjanjian kerja sama ini dapat diselesaikan secepatnya melalui pembentukan kelompok kerja IKN ASMINDO.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *