Bisa Obati Banyak Penyakit, 14 RS Terpilih di Indonesia Bakal Dapat Pasokan Sel Punca

Cikarang, VIVA – Pada tahun 2023, jumlah penduduk lanjut usia di Indonesia akan melebihi 7 persen. Dengan demikian, Indonesia secara resmi memasuki era penuaan populasi. 

Meningkatnya penuaan penduduk menyebabkan peningkatan penyakit degeneratif seperti osteoartritis, kanker, dan gangguan otak. Industri farmasi juga memperkirakan adanya peningkatan signifikan dalam permintaan terapi sel induk. Gulir untuk mengetahui lebih lanjut!

Terapi sel induk sendiri dipercaya memberikan manfaat yang sangat besar dalam pengobatan berbagai penyakit. Sel induk dapat berkembang menjadi berbagai jenis sel di dalam tubuh. Fungsi utamanya memiliki banyak manfaat, antara lain sebagai sistem perbaikan tubuh, menggantikan sel-sel tubuh yang rusak agar kelangsungan hidup lebih baik.

Selain itu, sel induk juga dapat digunakan secara preventif terhadap penuaan, diabetes, penyakit Alzheimer, dan osteoporosis. Kecanggihan metode sel induk juga mulai mengarah pada terapi gen yang cakupannya lebih luas.

Taruna Ikrar, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), mengatakan penerapan terapi berbasis sel induk sangat penting. 

“Sangat penting kita meletakkan landasan bagi pengembangan terapi berbasis sel induk yang berkualitas,” kata Taruna dalam keterangannya yang dikutip Jumat, 13 September 2024. 

Untungnya, Indonesia sudah memiliki pabrik sel induk di Kawasan Industri Jababeka Cikarang milik Daewoong Biologics Indonesia (DBI). Pabrik yang kini sudah beroperasi penuh ini bahkan telah mendapat sertifikasi Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

“Dengan sertifikasi GMP ini, Daewoong telah mengambil langkah pertama dalam proyek penelitian dan pengembangan berskala besar bekerja sama dengan industri farmasi dan biofarmasi Indonesia,” kata Shawn Park, CEO Daewoong Pharmaceutical.

Nantinya, sel induk tersebut akan dikirimkan ke 14 rumah sakit yang ditunjuk di Indonesia. Sel induk ini dapat digunakan untuk mengobati penyakit yang sulit diobati dengan obat kimia.

DBI mendapat persetujuan dari Kementerian Kesehatan untuk fasilitas pemrosesan sel induknya pada Januari 2024. Sembilan bulan kemudian, perusahaan tersebut menerima sertifikasi CPOB yang memungkinkannya memasok sel induk berkualitas tinggi ke Indonesia. 

“Sebagai perusahaan Korea pertama yang menerima sertifikasi GMP untuk pemrosesan sel induk di pasar lokal, kami tidak hanya berfokus pada pengobatan regeneratif berbasis bioteknologi, namun juga meneliti, mengembangkan, dan memasarkan pengobatan untuk penyakit yang sulit diobati,” kata Daewoong . Petugas farmasi An.

Daewoong telah membangun pabrik sel induk seluas 100.000 meter persegi di Cikarang dan membawa pengalaman sel induk dari seluruh Korea, termasuk keahlian dalam uji klinis, penelitian, dan manufaktur.

Mereka mengklaim bahwa mereka memiliki kemampuan untuk menghasilkan sel induk berkualitas tinggi. Tiga persyaratan utama untuk pengembangan dan manufaktur biofarmasi tingkat lanjut di Korea, yaitu manufaktur biofarmasi tingkat lanjut, manajemen sel manusia, dan fasilitas pemrosesan sel, juga dikemas. 

Oleh karena itu, mereka berencana untuk memperkenalkan berbagai sel induk seperti sel induk yang berasal dari tali pusat dan sel induk jaringan adiposa, serta memperluas jaringan dengan eksosom dan sel imun untuk memberikan pilihan pengobatan inovatif bagi pasien Indonesia.

“Pembukaan pabrik sel induk merupakan tonggak penting sejak berdirinya Daewoong Infion. “Kami berkomitmen untuk meningkatkan kesehatan masyarakat Indonesia,” pungkas Shawn Park. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *