Bisakah Manusia Melihat Sinar UV?

VIVA Techno – Indahnya warna pelangi bisa kita lihat di sekitar kita, namun ada juga warna yang tidak bisa dilihat kebanyakan orang, termasuk sinar ultraviolet (UV). Sinar ultraviolet adalah panjang gelombang cahaya yang tidak terlihat oleh sebagian besar manusia, namun yang mengejutkan, sebagian besar hewan dapat melihatnya.

Sinar ultraviolet adalah panjang gelombang cahaya yang lebih pendek dari spektrum cahaya yang terlihat oleh manusia. Apakah manusia tidak dapat melihat sinar UV padahal panjang gelombang tersebut tidak terlihat oleh mata manusia?

Untuk memahami lebih jauh, kita perlu mengetahui cara kerja filsafat. Di bagian belakang mata kita terdapat retina, yang memiliki fotoreseptor yang mendeteksi cahaya. Sinyal yang sesuai dengan panjang gelombang cahaya yang terdeteksi dikirim melalui saraf optik ke otak, yang kemudian menafsirkan sinyal tersebut sebagai warna.

Pada dasarnya, menurut Live Science, sel kerucut di mata kita yang mendeteksi warna biru dapat mendeteksi sejumlah sinar UV. Namun, lensa mata kita, struktur bening yang melengkung dan membantu memfokuskan cahaya pada retina, menyaring sebagian besar sinar UV. Apakah ini berarti kita tidak dapat melihat panjang gelombang berenergi tinggi ini karena tidak mencapai sel kerucut?

Meskipun lensa kontak melindungi mata dari kerusakan dengan menyaring sebagian besar sinar UV, sebagian besar anak muda masih dapat melihat sebagian kecil dari sinar tersebut. Dalam sebuah studi kecil tahun 2018 di University of Georgia, semua peserta usia kuliah mampu melihat sinar UV sekitar 315 nm. Padahal, kemampuan ini biasanya menurun setelah usia 30 tahun.

Beberapa orang dapat melihat lebih banyak spektrum UV. Hingga tahun 1980-an, operasi katarak melibatkan pengangkatan lensa yang keruh tanpa menggantinya dengan lensa baru. Orang yang menjalani operasi ini mungkin melihat sinar UV. Misalnya, pelukis sentimental Claude Monet melihat lebih banyak warna biru dan ungu setelah menjalani operasi katarak pada tahun 1923, dan ini tercermin dalam lukisan terakhirnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *