BKKBN Targetkan 1 Pasangan Melahirkan 1 Anak Perempuan, Ibu-ibu Protes: Lelah Pak Jadi Wanita

Titik Kumpul Social – Hasto Vardojo, Direktur Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), baru-baru ini mempublikasikan hal tersebut. Ia mengatakan, sasaran sasaran BKKBN adalah setiap pasangan yang mempunyai atau mempunyai anak perempuan.

Pasalnya, kesuburan atau angka kelahiran di Indonesia sedang menurun. Klik untuk informasi lebih lanjut, yuk!

Hasto Wardoyo di Jakarta beberapa waktu lalu mengatakan: “Kita punya target, rata-rata satu perempuan melahirkan satu anak perempuan”.

Ia menjelaskan, penurunan angka kelahiran mengalami perbaikan hingga mencapai 2,18 dalam sepuluh tahun terakhir. Oleh karena itu, jika pasangan tersebut melahirkan anak perempuan, maka kelahiran baru akan berlanjut.

Pengumuman tersebut menjadi viral dan diposting di beberapa akun Instagram sehingga menuai komentar di internet, terutama dari kalangan kaum hawa. Hal tersebut terlihat dari postingan akun @bundsteutic yang membagikan pernyataan Kepala BKKBN dan komentar warganet.

“Bu, apakah kamu sudah menemukan gadis itu?” tulis akun tersebut seperti dilansir Titik Kumpul pada Senin 01 Juli 2024.

Ada yang menuliskan protesnya dan ada pula yang menerimanya. Websitenya berbunyi: “Orang tua baru memilih satu atau dua anak saja sudah cukup. Saya capek jadi perempuan itu. Makanya kita butuh dukungan pendidikan dari laki-laki dan perempuan agar mereka tidak putus asa.”

Yang lain menulis: “Satu anak saja sudah cukup, biaya hidup semakin mahal. Senang rasanya memiliki anak yang baik dengan masa depan cerah, pendidikan yang dapat diandalkan.”

Ada juga yang mengatakan: “Apakah BKKBN benar-benar mau membayar? Masyarakat sekarang sudah sadar dan memikirkan kualitas kelahiran, bukan jumlah anak”.

Ada juga yang menggunakan situs rahasia di keluarganya, tempat banyak anak laki-laki dilahirkan. “Ibuku bilang kamu harus punya satu anak perempuan supaya kamu tidak menjadi tua sendirian. Anak-anakku, Insya Allah, keduanya laki-laki, tapi aku tidak ingin punya anak lagi,” tulis situs itu.

Seorang jurnalis berkata: “Bagaimana kabar saya, Pak? Yang pertama laki-laki, yang kedua laki-laki lagi, yang ketiga sial, laki-laki lagi, akhirnya tamat lagi anak-anaknya.”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *