Jakarta – Pemerintah saat ini terus memperkuat upaya untuk mendorong proses elektrifikasi secara umum, hal ini dibuktikan dengan memberikan insentif untuk setiap pembelian kendaraan ramah lingkungan.
Elektrifikasi tidak hanya pada kendaraan listrik saja, namun juga Hybrid Electric Vehicle (HEV) dan PHEV (Plug-in Hybrid Electric Vehicle). Sayangnya, mobil hybrid belum mendapatkan insentif.
Hal tersebut menjadi pertimbangan BMW untuk mengembangkan produk berteknologi Hybrid di pasar Indonesia.
Arifin Makaminan selaku Direktur Penjualan BMW Group Indonesia mengatakan pihaknya akan memperkenalkan mobil hybrid baru yang modern asalkan ada insentif bagi pengguna mobil tersebut.
“Selama ini kita lihat insentif dan benefit yang utama lebih banyak untuk BEV (Battery Electric Vehicle), sedangkan untuk kendaraan hybrid tidak ada (insentif),” ujarnya seperti dilansir Titik Kumpul Otomotif di Jakarta, saat melintas.
Diketahui, BMW Indonesia sendiri menjual mobil kompak BMW X7 yang dijual Rp 2,4 miliar off the street di DKI Jakarta.
Sesuai spesifikasinya, pihak perusahaan memasang teknologi sederhana pada kotak transmisinya, berupa starter generator yang mampu menyumbang tenaga 12 hp dan torsi 200 Nm. Tenaga tersebut diperoleh karena adanya dorongan dari baterai 48 volt.
Sementara itu, Jodie O’tania selaku direktur komunikasi BMW Group Indonesia mengatakan, kemungkinan menghadirkan mobil hybrid baru ke Indonesia karena BMW Global memiliki strategi untuk memperkenalkan model dan power model baru. seperti ICE (Mesin Pembakaran Internasional). ), Hibrida dan BEV.
“BMW Global punya strategi membuat mobil dengan tipe tenaga listrik berbeda. Kita punya ICE, BEV, dan PHEV. Jadi mobil baru untuk pasar Indonesia sangat mungkin,” kata Jodie bersamaan.
Penjelasan lebih lanjut, Pemerintah masih membahas pemberian insentif bagi kendaraan hybrid. Hal itu diumumkan Agus Gumiwang Kartasasmita selaku Menteri Perindustrian, beberapa waktu lalu.