Bolehkah Puasa Syawal tapi Masih Punya Utang Puasa Ramadhan? Ini Menurut Buya Yahya

Jakarta – Bulan Syawal identik dengan puasa Syukur, sebuah sunnah yang dianjurkan Nabi Muhammad SAW untuk melengkapi pahala Ramadhan.

Puasa ini bisa dimulai pada tanggal 2 Lopata hingga akhir bulan Lopata. Berbeda dengan puasa Ramadhan, puasa Syawal tidak dilaksanakan selama 30 hari penuh.

Puasa enam hari Syawal Sunnah mempunyai keistimewaan yang luar biasa. Salah satu manfaatnya adalah mendapat pahala puasa setahun.

“Barangsiapa berpuasa Ramadhan yang diikuti enam hari di bulan Syawal, maka ia seperti puasa setahun,” HR Muslim.

Namun, bagaimana jika seseorang masih memiliki hutang akibat puasa Ramadhan? bisakah dia mengamati puasa Shaw? 

Menurut KH. Yahya Ma’Arif atau yang lebih dikenal dengan Buya Yahya, dalam ceramah di channel YouTube Al-Bahjah TV menjelaskan, puasa Syawal merupakan salah satu prioritas dan pahala bagi umat Islam yang telah menyelesaikan puasa Ramadhannya.

Meski demikian, Buya Yahya menegaskan, prioritas utama bagi mereka yang berhutang hasil puasa Ramadhan adalah melunasi utangnya terlebih dahulu. Sebab, puasa Ramadhan merupakan kewajiban yang harus dipenuhi.

Jadi bayar dulu utangnya (puasa qadha Ramadhan). Hanya Allah SWT yang maha pengasih, ibu bayar utangmu di bulan Syawal. Usahakan saja utangnya dilunasi, kata Buya Yahya, Kamis, seperti dikutip YouTube TV Al Bahjah. saluran. , 11 April 2024.

Buya Yahya juga menjelaskan, puasa Syawal diperbolehkan meski masih ada tunggakan puasa Ramadhan. Hal ini berdasarkan beberapa hadis Nabi SAW yang menunjukkan keutamaan puasa di bulan Syawal.

“Tetapi kalau aku membayar utangnya (puasanya), aku mendapat sunnahnya. Aku hanya (niat) mengkompensasi puasa Ramadhan di bulan Syawal. Utangnya terbayar, maka aku mendapat pahala sunahnya,” dia berkata. Buja Yahya. .

Namun Buya Yahya mengatakan, dalam membaca niat jangan dilakukan dua kali sekaligus, karena menurut mazhab Imam Syafi’i tidak berlaku. Jadi putuskan saja puasa hutang Ramadhan Qadha, maka otomatis pahala Syawal jika dilakukan bersamaan dengan Syawal.

“Tetapi janganlah kamu menggandakan niatmu. Jika ulama kami mengatakan niatmu ganda, maka puasa Imam Syafii tidak sah. Misalnya saya puasa Qadha dan Syawal yang tidak sah. hutang, maka Allah akan memberikan pahala Shoval.” Buja Yahya menambahkan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *