Bom Nuklir Changjian China Bikin Panik, Taiwan Langsung Impor Rudal Patriot Amerika

LANGSUNG  –  Kementerian Pertahanan Taiwan mengadakan sesi khusus Legislatif Yuan untuk membahas ancaman serius yang ditimbulkan oleh rudal supersonik bertenaga nuklir tradisional Tiongkok.

Pertemuan tersebut dilaksanakan di Taipei pada 15 Oktober 2023. Kementerian Pertahanan Taiwan mengumumkan ancaman rudal jelajah supersonik Dongfeng DF-C Changjian.

Dalam sesi khusus, pejabat Kementerian Pertahanan Taiwan mengumumkan bahwa militer Tiongkok telah meningkatkan kemampuan rudal balistik jarak jauhnya. Dimana, senjata tersebut sangat terancam jika pemerintahan Xi Jinping memutuskan untuk menginvasi Taiwan.

Yang patut mendapat perhatian khusus adalah rudal DF-100 yang diyakini mampu mengendalikan laut di sekitar Taiwan. Pada tahun 2019, senjata ini ditembakkan pada parade militer di Beijing.

Menurut laporan yang dikutip oleh Army Review of Titik Kumpul Military, senjata rudal jelajah supersonik DF-100 telah dikerahkan bersama Brigade 656 Pasukan Roket Tentara Pembebasan Rakyat (PLRF) yang berbasis di Shandong mulai tahun 2020.

Dengan jangkauan serangan efektif 2.000 kilometer, keberadaan rudal China tidak hanya mengancam Taiwan. Namun juga bagi Filipina, Jepang, dan Korea Selatan (Korea Selatan).

Yang lebih penting lagi, menurut laporan dari China Space Studies Institute milik Angkatan Udara AS, rudal DF-100 diperkirakan akan mencapai kemampuan operasional penuh pada akhir tahun ini.

Untuk mengatasi ancaman tersebut, Taiwan mengimpor sistem rudal pertahanan udara MIM-104 Patriot dari Amerika Serikat. Sementara itu, Korea Selatan telah menempatkan sistem rudal Terminal Area Defense (THAAD) di Seongju, sebelah utara Gyeongsang.

Rudal asal Tiongkok ini merupakan versi perbaikan dari pendahulunya, CJ-100, yang diyakini memiliki jangkauan 2.500 hingga 3.000 kilometer.

Mampu membawa 500 kilogram hulu ledak konvensional dan nuklir, senjata militer China ini memiliki kecepatan maksimal Mach 4 atau setara 4.932,2 kilometer per jam.

Jalur penerbangan DF-100 juga dapat dibawa hingga ketinggian lebih dari 30 km dalam fase jelajah. Hal ini memungkinkan senjata untuk melarikan diri dari atmosfer yang lebih padat dan secara efektif menembus pertahanan udara musuh.

DF-100 juga dapat digunakan untuk menyerang berbagai sasaran strategis, seperti pabrik musuh yang bernilai tinggi, termasuk bandara, depot senjata, pusat komando, pusat transportasi, dan depot kendaraan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *