JAKARTA, Titik Kumpul – Pendiri dan CEO Nvidia Jensen Huang mendapat julukan “The Rival” di industri teknologi.
Pria kelahiran Hainan (Taiwan) ini digambarkan oleh pendiri dan CEO Meta Mark Zuckerberg sebagai Taylor Swift.
Tidak hanya itu. Huang dianggap sebagai bintang rock sampai istilah “Jensenity” muncul, menggabungkan namanya Jensen dengan kegilaan yang terlihat pada sosoknya.
Ada alasan bagus mengapa Kannadigar yang berusia 61 tahun ini memiliki banyak penggemar.
Berdasarkan laman BBC pada Kamis, 14 November 2024, ke mana pun Jensen Huang pergi, orang-orang mulai meneriakkan namanya, lalu mengelilinginya untuk berfoto selfie dan meminta tanda tangannya.
Ia bukanlah seorang selebritis, melainkan seorang insinyur listrik yang mendirikan Nvidia pada tahun 1993. Jensen Huang berada di garis depan dalam ledakan teknologi.
Kemunculannya bertepatan dengan kehadiran Nvidia sebagai pengembang chip kecerdasan buatan (AI).
Kesuksesan Nvidia juga mempengaruhi pembuat chip raksasa Taiwan TSMC, yang merupakan satu-satunya mitra manufaktur Nvidia untuk chip terbarunya.
Chip canggih yang digunakan AI telah menjadi sumber ketegangan geopolitik ketika Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok bersaing untuk menguasai produksi mereka.
Namun, Taiwan saat ini berada di puncak persaingan karena memproduksi semua chip tercanggih di dunia.
Situasi ini membuat Huang berkonsultasi dengan perusahaan yang didirikannya puluhan tahun lalu.
“Dia benar-benar dipandang sebagai bintang rock. Dia melihat peluang untuk mengembangkan Nvidia dan dia sangat menikmati momen tersebut. Di Taiwan, dia dipandang sebagai anak daerah yang sukses. Dan hal itu menyatukan orang-orang,” kata analis teknologi Bob O’Donnell.