Bandung – Prawira Harum Bandung resmi mengumumkan kembalinya Brandone Edward Francis Ramírez. Pebasket kelahiran Republik Dominika itu berpasangan dengan Prawira hingga akhir tahun 2024 di Liga Bola Basket Indonesia (IBL).
Brandone Francis dinobatkan sebagai Pemain Asing Terbaik IBL 2023 setelah mencetak rata-rata 24,2 poin per game selama musim reguler. Pebasket yang masuk NBA Draft 2019 ini juga mencatatkan rata-rata 6,8 rebound, 2,9 assist, dan 1,3 steal per game.
“Brandone Francis menjadi salah satu pemain kunci Prawira Harum Bandung menjuarai IBL 2023. Berdasarkan kontribusinya dan apresiasi dari tim pelatih, kami akan kembali bekerja sama di IBL 2024,” ujar Prawira Harum Bandung, Manajer Komunikasi Adhi. Pratama, Rabu 14 Februari 2024.
Adhi menjelaskan alasan di balik keputusan mendatangkan Brandone kembali ke Kota Bandung. Menurutnya, kompetisi IBL 2024 menjadi lebih menarik dan menantang. Oleh karena itu, manajemen dan tim pelatih bergerak cepat untuk menjaga kualitas skuad agar bisa kembali bersaing di kompetisi musim ini.
“IBL 2024 semakin menarik. Hal ini tentunya akan segera meningkatkan kualitas kompetisi dan timnas basket Indonesia. Manajemen kedua tim bekerja sama, dan salah satu hasilnya adalah kembalinya Brandone Francis, jelasnya.
Brandon menggantikan Julius Jucikas yang resmi dilepas Prawira. Kesepakatan antara Prawira dan Dzucikas terjadi saat kedua belah pihak membahas hasil evaluasi staf pelatih.
Baik Prawira Harum Bandung maupun Julis Jucikas bisa memahami situasi yang dihadapi dan hasil evaluasi tim pelatih untuk meningkatkan performa tim di sisa musim ini, kata Adhi.
Jucikas, pebasket asal Lithuania, direkrut Prawira pada awal musim IBL 2024. Ia lahir pada tanggal 20 Oktober 1989 dan diperkirakan memiliki tinggi 204 cm dan berat 111 kg. Orang besar tim Prawira Harum Bandung.
Saat membela Prawira Harum Bandung, Jucikas membukukan 26 poin, 4 assist, 16 rebound, dan 2 blok.
“Klub mengucapkan terima kasih atas sumbangsih dan dedikasinya kepada Prawira Harum Bandung. Semoga sukses di klub selanjutnya,” kata Adhi.