Bukan Alasan Lagi Enggak Bisa Cas Cis Cus Ngomong Inggris

Jakarta, VIVA – Lembaga riset Deloitte melaporkan 4 dari 5 perusahaan kesulitan mencari karyawan yang memenuhi kebutuhannya.

Kekurangan pekerja terampil secara global telah mencapai tingkat tertinggi dalam 17 tahun terakhir. Salah satunya fasih berbahasa Inggris.

Studi yang dilakukan Cudy Technology pada tahun 2023 lalu mengungkapkan bahwa hanya 30,8 persen penduduk Indonesia yang memiliki kemampuan komunikasi bahasa Inggris.

Untuk memanfaatkan peluang tersebut, para pencari kerja dan pekerja di Indonesia perlu mengembangkan keterampilan dimana bahasa Inggris sangat penting dan dibutuhkan oleh semua sektor di Indonesia.

Di tengah kemajuan teknologi yang kerap dianggap sebagai tantangan bagi para pencari kerja, Prakerja melihat peluang untuk terus berinovasi agar tetap relevan dengan perkembangan industri.

Hingga tahun 2020, Prakerja memberikan akses pendanaan pelatihan kepada berbagai lapisan masyarakat di 514 kabupaten/kota di Indonesia, dan 18,9 juta penerima manfaat telah merasakan manfaat program tersebut.

Kini Prakerja bermitra dengan ELSA Speak Indonesia, platform pembelajaran bahasa Inggris yang menggunakan kecerdasan buatan (AI) dan pengenalan suara, serta Paradigm untuk menyediakan program pembelajaran bahasa Inggris bagi lulusan Prakerja.

Program pelatihan ini berlangsung selama satu setengah bulan atau dimulai pada tanggal 14 Juni dan berakhir pada tanggal 1 Agustus 2024.

Tidak hanya membantu meningkatkan kemampuan digital dan bahasa Inggris, program ini juga dirancang untuk mempersiapkan tenaga kerja Indonesia bersaing di pasar global.

Dihadiri oleh ratusan lulusan Prakerja dari Sabang hingga Merauke, program ini dilakukan secara daring melalui aplikasi ELSA dan di ruang kelas dengan pengajar dari Paradigma.

Secara keseluruhan, program ini dikatakan berhasil meningkatkan rata-rata skor kemahiran bahasa Inggris pra-kerja lulusan dari 65 menjadi 73 persen.

Angka ini mewakili peningkatan 1 tingkat kemahiran bahasa Inggris dari Low Intermediate ke Intermediate.

Direktur Kemitraan, Komunikasi dan Pengembangan Ekosistem Prakerja Dwina M. Putri mengucapkan terima kasih kepada pemangku kepentingan program pelatihan tersebut.

“Kami sangat mengapresiasi ELSA dan Paradigm. Kemitraan ini merupakan contoh kolaborasi lintas sektor dan bagaimana teknologi dan pendidikan dapat bersinergi untuk menciptakan program yang berdampak pada lulusan Prakerja,” ujarnya.

Sementara itu, country manager ELSA Speak Indonesia Yasser Muhammad Syaiful mengaku memadukan kursus interaktif dengan pelatih native speaker dan teknologi AI dalam program blended learning Paradigm.

“Kami berharap program ini mampu berkontribusi dalam meningkatkan kemampuan bahasa Inggris para peserta sehingga dapat mengembangkan kompetensi akademik,” jelasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *