Titik Kumpul Lifestyle – Berbuka puasa menjadi waktu yang ditunggu-tunggu umat Islam setelah menjalani hari puasa. Tentunya banyak sekali jenis makanan dan minuman yang ingin Anda santap hari ini saat berbuka puasa.
Berbicara mengenai berbuka puasa, tentunya kita sudah mengetahui bahwa sebelum makan atau minum, kita wajib berdoa untuk berbuka. Mari kita lanjutkan menelusuri seluruh artikel di bawah ini.
Doa berbuka puasa yang sudah kita kenal sejak kecil.
Allahumma lakasumtu wabika aamantu wa’alaa rizqika afthortu birahmatika yaa arhamar-roohimiina.
Namun doa berbuka puasa menurut hadis shahih adalah doa “Dzahabadh dhoma-u wabtalatil uruqu wa tsabatal ajru insyaa-Allah”.
Doa tersebut terdapat dalam hadis no. 2357 dari Abu Daud.
“Karena Rasulullah SAW sudah terbiasa, maka Rasulullah SAW sudah terbiasa, karena Rasulullah SAW saat berbuka puasa berdoa: ‘Dzahabadh dhoma-u wabtalatil uruqu wa tsabatal ajru inshaa -Allah,’” kata Ustaz Adi Hidayat berbicara dari Short Kuliah di program YouTube.
“Diterjemahkan sebagai berakhirnya rasa haus, tenggorokan disembuhkan dan pahala dari Allah, Insya Allah, Insya Allah,” kata Ustaz Adi Hidayat.
Selain itu, sebaiknya perhatikan waktu yang tepat untuk mengucapkan doa di atas. Saat berbuka atau setelah makan puasa?
Ustaz Adi Hidayat mengungkapkan, doa ini bisa dibaca sebelum atau sesudah berbuka puasa.
“Baca sebelum dibuka atau setelah dibuka? Tentu saja kalau sebelum dibuka atau sesudah dibuka kurang baik. Bismillah, yuk kita minum air putih lalu mengaji. “Tapi kalau dilihat dari hadis, tandanya muncul pada kata sebelum minum (mengucapkan doa berbuka puasa) sebelum minum,” kata Ustaz Adi Hidayat.
Ditambahkannya: “Bahkan setelah minum (baca) asik. Biasanya setelah minum diartikan haus, minum dulu baru dibilang haus kamu, kalau dibaca dalam terjemahan normal,” ujarnya.
Namun Ustaz Adi Hidayat mengatakan penafsiran ilmiah tentang balagoh berbeda. Dijelaskannya, jika mengacu pada sebuah hadis, Rasulullah SAW mengatakan “idzar aftor”, yang berarti masa kini atau masa yang akan datang.
Lihat haditsnya karena Rasulullah SAW tidak mengucapkan ‘idza aftor’ saat berbuka puasa. Dalam bahasa Arab, kalau kata idza merujuk pada bentuk lampau, disitulah gagasannya, kehendaknya, tambahnya.
“Kalau dilihat dari segi bahasanya cara ini lebih tepat dari pada minum, pertama kita berdoa, baru kita minum Bismillah, lalu: “Itulah caranya, tapi tidak ada apa-apanya apalagi kalau kita mau membaca setelah minum.” . , tidak adil kalau kita tidak membaca doanya,” ujarnya.
UAH menambahkan: “Dan lehernya akan basah, bukan itu intinya, yang penting sekarang pembayarannya diputuskan, Insya Allah sesuai dengan kehendak Tuhan.” “Al ajru tidak disebutkan dalam Al-Quran, termasuk dalam bahasa Arab, kecuali dua makna yang salah satunya diberikan secara langsung,” kata UAH.
“Ada dua hal yang ditunda nanti, bukan sekarang. Maka ada yang diberikan Allah segera setelah berbuka puasa, dan ada yang ditunda, apalagi besarnya, yang diberikan setelah berbuka puasa, adalah pahala dunia, ” jelasnya.