Bukan Bolak-balik! Begini Gerakan Menyikat Gigi yang Benar, Kalau Salah Gusi Akan Terluka

JAKARTA, VIVA – Menyikat gigi merupakan aktivitas yang wajib dilakukan untuk menjaga kesehatan dan kebersihan mulut dan gigi. Membersihkan gigi dengan menyikat gigi bisa dilakukan dua kali sehari atau sesuai kebutuhan. 

Dokter Gigi, dr Ratu Mirah Afifah, GCClinDent., MDSc menjelaskan, menyikat gigi dianjurkan setelah sarapan dan sebelum tidur malam. Scroll untuk informasi selengkapnya, yuk!

“Sehari dua kali (sikat gigi) kalau merasa kurang bersih sehari lebih dari 2 kali karena kadang ada orang yang kurang higienis. Bau tak sedap itu gosok gigi minimal 2 kali sehari. (disarankan untuk sikat gigi), pada pagi hari setelah sarapan dan “tentunya pada malam hari sebelum tidur,” kata drg. Ratu Mirah Afifah pada acara Bulan Kesehatan Gigi Nasional 2024 yang digelar Pepsodent, di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis 12 September 2024. 

Jika Anda tidak menyikat gigi sebelum tidur, mulut Anda akan kotor sepanjang malam. Sampah makanan akan terfermentasi oleh bakteri sehingga membuat gigi menjadi tidak bersih.

“Harus (sikat gigi sebelum tidur) karena di malam hari kuman akan semakin banyak. Saat kita tidur, kondisi rongga mulut masih kotor, sisa makanan akan terfermentasi oleh bakteri hingga menjadi tidak sehat. asam. Padahal, asam itulah yang menyebabkan kerusakan gigi,” kata Head of Professional Marketing for Personal Care Unilever Indonesia. 

Dr Ratu juga menjelaskan, gerakan menyikat gigi yang benar adalah satu arah dari gusi hingga gigi. Hindari bergerak saat menyikat gigi karena dapat berisiko merusak atau luka pada gusi. Sakit.

“Beneran yang naik turun, satu arah dari gusi ke gigi, jangan maju mundur, kalau tidak sikat gigi akan melukai gusi, sehingga gigi sensitif, gusi terluka,” ujarnya.

Bagi anak-anak, jika belum terbiasa dapat menggunakan gerakan memutar. Oleh karena itu, orang tua memerlukan bantuan untuk mengajari anak cara menyikat gigi yang benar dan menjadikannya kegiatan yang menyenangkan.

“Jadi selalu satu arah, tapi kalau anak-anak mungkin lebih sulit jadi bisa dengan gerakan memutar, tapi kalau anak-anak harus ikut (orang tua),” tutupnya.

“Jadi kalau anak-anak jadikan gosok gigi sebagai waktu yang menyenangkan bersama orang tuanya,” imbuhnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *