JAKARTA, Titik Kumpul – Gula kerap dicap sebagai “jahat” bagi kesehatan. Pasalnya banyak kasus seperti obesitas dan diabetes terjadi akibat konsumsi gula yang berlebihan.
Namun perlu Anda ketahui bahwa gula tidak selalu buruk asalkan Anda mengonsumsinya dengan bijaksana. Gula sendiri tetap dibutuhkan tubuh sebagai cadangan energi, terutama bagi mereka yang beraktivitas aktif. Scroll untuk selengkapnya, yuk!
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengetahui kapan waktu terbaik mengonsumsi gula. Pengaturan waktu asupan gula sangat penting karena secara langsung mempengaruhi kadar gula darah, pasokan energi, dan respons metabolisme.
Mengonsumsi gula pada waktu yang salah dapat menyebabkan hilangnya energi, penyimpanan lemak, dan risiko kesehatan jangka panjang. Jadi kapan mengkonsumsinya itu penting. Namun, mengonsumsi gula dengan bijak dapat meningkatkan performa atletik, pemulihan, dan fokus. Memahami proses metabolisme tubuh sangat penting untuk mendapatkan manfaat gula sekaligus menghindari potensi risiko kesehatan.
Menurut laman Times of India, waktu terbaik mengonsumsi gula adalah sebelum berolahraga. Gula sederhana memberikan energi yang cepat karena meningkatkan glukosa darah, yang digunakan sebagai bahan bakar oleh otot. Mengonsumsi buah pisang, kurma atau sedikit madu 30-60 menit sebelum olahraga akan memberikan energi sehingga olahraga bertahan lebih lama.
Beberapa contoh nutrisi di atas sangat membantu jika Anda melakukan olahraga intensitas tinggi seperti angkat beban, lari, atau bersepeda, karena dapat mencegah kelelahan dan membantu Anda melakukan yang terbaik.
Ingatlah bahwa gula juga bekerja paling baik setelah berolahraga. Selama berolahraga, glikogen, cadangan energi utama tubuh yang dipasok oleh otot, habis sepenuhnya. Mengkonsumsi gula setelah berolahraga akan mengisi kembali simpanan glikogen lebih cepat, sehingga mempercepat pemulihan.
Mengonsumsi gula dan sumber protein, berupa smoothies dengan buah dan protein whey, misalnya, dapat berkontribusi pada pemulihan dan pertumbuhan otot. Kombinasi ini memastikan tubuh pulih secara efisien dan siap menghadapi tantangan fisik berikutnya.
Mengonsumsi gula saat sarapan juga dianjurkan, namun dengan peringatan penting
Mengonsumsi gula secukupnya di pagi hari memberikan peningkatan energi mental dan fisik secara instan. Setelah berpuasa semalaman, simpanan glikogen dalam tubuh akan habis. Dikombinasikan dengan sedikit gula dari sumber alami seperti buah, karbohidrat kompleks, dan protein, Anda dapat memulai hari tanpa menyebabkan lonjakan gula darah. Misalnya, sarapan oatmeal dan buah beri segar merupakan pilihan seimbang yang akan membuat Anda tetap berenergi dan fokus.
Jangan mengonsumsi gula sebelum tidur
Gula menyebabkan peningkatan kadar insulin, yang mengganggu pelepasan hormon melatonin yang mengatur tidur. Selain itu, peningkatan kadar gula secara tiba-tiba dapat membuat Anda sulit tidur.
Sebaliknya, pilihlah makanan rendah gula seperti kacang-kacangan atau susu hangat jika Anda menginginkan sesuatu sebelum tidur. Makanan ini meningkatkan kualitas tidur dan mencegah asupan kalori yang tidak perlu.
Ngidam makanan manis sering kali muncul saat pikiran sedang stres berlebihan akibat meningkatnya kebutuhan glukosa, sumber energi utama. Gula alami dalam buah-buahan meningkatkan fokus dan mengurangi kelelahan akibat stres. Namun, gula rafinasi atau gula putih sebaiknya dihindari karena dapat menyebabkan lonjakan dan penurunan energi, sehingga meningkatkan stres dan menurunkan produktivitas.
Tidak semua gula diciptakan sama
Gula alami dari buah-buahan, madu, dan produk susu lebih baik dibandingkan gula rafinasi dalam permen, makanan yang dipanggang, dan minuman ringan. Gula alami mengandung nutrisi tambahan seperti vitamin, mineral dan serat, yang mempengaruhi kadar gula dan mencegah kenaikan kadar gula darah secara cepat. Misalnya, apel dengan mentega almond merupakan camilan mengenyangkan yang kaya nutrisi dan energi.
Jadikan gula sebagai teman terbaik Anda dengan cara berikut: Selalu kombinasikan gula dengan protein atau serat untuk menstabilkan kadar gula darah. Pilihlah buah-buahan, gula tebu atau madu dibandingkan gula rafinasi atau gula putih (gula yang berasal dari tebu atau gula bit yang telah diolah hingga menghasilkan gula murni). Waktu terbaik mengonsumsi gula adalah sebelum dan sesudah olahraga atau saat kebutuhan energi tinggi. Hindari minuman manis dan makanan ringan olahan yang tidak memiliki nilai gizi.