Titik Kumpul – Setelah mencabut klaimnya telah membunuh pemimpin Brigade Hamas Izz-Din al-Qassam Palestina, militer Israel mengatakan seorang komandan lainnya tewas dalam serangan di kamp pengungsi Gaza pada Sabtu, 13 Juli 2024.
90 warga sipil Gaza tewas dalam serangan udara besar-besaran Israel di zona aman al-Mawasi.
Menyusul tindakan tersebut, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengaku telah membunuh Deif yang kerap dituduh mendalangi penyerangan 7 Oktober 2023.
Namun sehari kemudian, IDF dan badan intelijen Israel Shin Bet mengklaim bahwa pejabat tinggi Hamas yang tewas dalam serangan itu bukanlah Deif. Namun salah satu rekan Def adalah Rafa Salama.
Hal tersebut diperkuat dengan pernyataan pasukan Hamas pada hari yang sama yang menyebutkan Def dalam kondisi baik dan masih dalam kendali operasional.
“Klaim yang menargetkan para pemimpin untuk menutupi skala genosida (Israel) yang mengerikan adalah salah,” demikian bunyi pernyataan Hamas yang dikutip Titik Kumpul Military dari The New Arab.
Sebaliknya, Brigade Al-Qassam belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait meninggalnya Salama. Jika benar Salama al-Mawasi menjadi korban serangan udara, maka militer Israel meyakini hal tersebut.
Serangan militer Israel menghantam rumah keluarga Salama di al-Mawasi dan dipantau oleh intelijen Israel selama berminggu-minggu.
Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu juga mengaku tidak percaya Daif atau Salama tewas dalam serangan tersebut.
“Belum ada kepastian apakah kedua hal ini (Deif dan Salama) akan selesai. Tapi saya ingin meyakinkan Anda bahwa dengan satu atau lain cara kita akan mencapai puncak Hamas,” kata Netanyahu.