SEMARANG – Bulan Juni diperingati sebagai Bulan Peduli Katarak Sedunia. Di Indonesia, katarak masih menjadi penyebab utama kebutaan, dengan 34,47% penderita katarak mengalami kebutaan.
Menurut data Kementerian Kesehatan, katarak menyumbang sekitar 81% kasus kebutaan di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor. Tidak ada apa-apa? Yuk, scroll untuk mengetahui selengkapnya.
Penyebab utamanya adalah usia, sehingga katarak umumnya menyerang orang lanjut usia, terutama yang berusia di atas 50 tahun. Penyebab selanjutnya adalah penyakit penyerta seperti diabetes, hipertensi, dan obesitas yang juga dapat meningkatkan risiko terkena katarak.
Paparan sinar matahari juga dapat meningkatkan risiko terkena katarak. Dimana paparan sinar ultraviolet (UV) berlebihan dapat mempercepat proses penuaan lensa yang pada akhirnya dapat memicu terjadinya katarak.
Penyebab selanjutnya adalah trauma mata seperti cedera pada mata. Jadi, kebiasaan merokok juga bisa meningkatkan risiko katarak dan menunda proses pemulihan pasca operasi katarak.
Meski katarak bisa menyebabkan kebutaan, kabar baiknya adalah kondisi ini bisa diobati dengan operasi yang aman dan efektif. Jika Anda mengalami gejala katarak, seperti penglihatan kabur, silau, atau kesulitan melihat di malam hari, segera temui dokter mata untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.
Bicara soal operasi katarak, Yayasan Ishk Tolaram bekerja sama dengan Lentera Mata Indah dan Perdami menyelenggarakan operasi katarak gratis di Kota Semarang, Jawa Tengah, dan Kabupaten Banggai Laut, Sulawesi Tengah. Kemitraan ini juga bekerja sama dengan Campaign, startup pemilik aplikasi Campaign #ForABetterWorld, untuk membuat program bernama See For a Better World: Memulihkan Penglihatan, Mengubah Kehidupan #EyeCareForAll.
Program ini bertujuan untuk memerangi kebutaan akibat katarak dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat di Indonesia. Melalui program ini, lebih dari 900 pasien katarak di Jawa Tengah dan Sulawesi Tengah akan mendapatkan operasi katarak gratis.
Pada tanggal 23 hingga 25 Mei 2024, 810 mata dari 701 pasien menjalani operasi katarak di RS Bhakti Wira Tamtama, Semarang, Jawa Tengah. Sementara pada Juni 2024, setidaknya 200 pasien katarak diperkirakan akan menjalani operasi katarak di RSUD Banggai Laut, Sulawesi Tengah.
“Kekeruhan lensa akibat katarak merupakan salah satu penyebab utama kebutaan di Indonesia. Program ini mewakili komitmen kami untuk mengembalikan penglihatan dan kemandirian para lansia. “Kami berharap program ini dapat memberikan dampak positif bagi kehidupan mereka,” kata Dr Rahmat Setiawan, Wakil Direktur Program Yayasan Ishk Tolaram Indonesia, dalam keterangannya, dikutip Minggu, 2 Juni 2024.
Operasi katarak gratis ini menggunakan metode SICS (Small Incision Cataract Surgery) yang aman, efektif dan hanya membutuhkan waktu singkat. Pasien tidak memerlukan rawat inap setelah operasi.