JAKARTA, 2 Juli 2024 – Selama bertahun-tahun, kita diajari bahwa planet-planet, termasuk Bumi, berputar mengelilingi Matahari. Namun kenyataannya lebih sulit dari apa yang diajarkan di sekolah.
Diagram dan kartun yang sering kita lihat sebenarnya menyederhanakan orbit planet, menghindari penggambaran barisentrisme—pusat massa yang merupakan pusat gravitasi secara keseluruhan.
NASA mengutip Titik Kumpul Tekno dari IFL Science yang mengatakan bahwa hukum ketiga Kepler menggambarkan hubungan antara dua benda yang menentukan rotasi dan parameter orbitnya.
Misalnya, sebuah bintang kecil yang mengorbit bintang besar sebenarnya mengorbit barycenter, pusat massa. Fenomena ini juga berlaku di tata surya kita, dimana matahari tidak diam melainkan berputar mengelilingi matahari.
Meskipun Matahari adalah objek terbesar di Tata Surya, massanya 1.048 kali massa Jupiter dan beratnya dua kali lipat. Ketika Bumi menarik Anda, hal yang sama berlaku untuk semua benda di tata surya.
Sederhananya, kita mengatakan bahwa planet-planet berputar mengelilingi Matahari. Namun, pusat tata surya biasanya dekat dengan Matahari, namun jarang berada di dalam Matahari.
Karena tarikan gravitasi planet gas raksasa seperti Jupiter dan Saturnus, barycenternya sering kali berada di luar Matahari. Oleh karena itu, Bumi tidak lagi berputar mengelilingi Matahari, melainkan berada di luar Matahari.
Astronom James O’Donoghue berkata: “Planet biasanya mengorbit Matahari, tetapi secara teknis mereka tidak mengorbit Matahari sendirian karena pengaruh gravitasi Jupiter berarti planet-planet tersebut harus mengorbit di ruang baru.”
Fenomena ini juga berlaku pada planet kecil, seperti planet dan bulannya. Bumi dan Bulan mengorbit sekitar 5.000 km dari pusat Bumi, meskipun hal ini berubah seiring dengan semakin menjauhnya Bulan dari Bumi.