Jakarta, Titik Kumpul – Air memiliki kekuatan. Faktanya, kekuatannya sangat besar sehingga memompa air keluar dari tanah dapat mengubah kemiringan dan rotasi bumi.
Air dapat mempengaruhi kenaikan permukaan laut dan dampak lain dari perubahan iklim. Pemompaan air tanah tampaknya mempunyai dampak yang jauh lebih besar daripada perkiraan sebelumnya.
Namun kini kita tahu, berkat penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Geophysical Research Letters, bumi telah miring 0,089 meter dalam waktu kurang dari dua dekade akibat pemompaan air tanah.
“Itu setara dengan kenaikan permukaan laut sebesar 0,24 inci. Kutub rotasi bumi sebenarnya banyak berubah. Penelitian kami menunjukkan bahwa di antara penyebab terkait iklim, redistribusi air tanah memiliki dampak terbesar terhadap pergeseran kutub,” kata Kee. -Weon Seo, ahli geofisika di Seoul National University, Korea Selatan, seperti dikutip dari situs Popular Mechanics, Rabu 27 November 2024.
Karena Bumi bergerak pada kutub rotasi, maka distribusi air di planet ini mempengaruhi distribusi massanya. “Sepertinya ini menambah sedikit beban pada gasing yang berputar. Dan saat air bergerak, bumi berputar sedikit berbeda,” jelasnya.
Surat Survei Geofisika kemudian mencoba memberikan angka nyata pada realisasi ini. Studi tersebut mencakup data dari tahun 1993 hingga 2010 dan menunjukkan bahwa pemompaan 2.150 gigaton air tanah menyebabkan bumi miring sekitar 90 sentimeter.
Pemompaan biasanya dilakukan untuk irigasi dan keperluan manusia, dan air tanah pada akhirnya dibuang ke laut.
Berdasarkan studi tersebut, Seo dan para ilmuwan memodelkan pergeseran kutub rotasi bumi dan perubahan pergerakan air yang diamati.
Satu-satunya model yang konsisten dengan perubahan dalam berbagai skenario ini adalah model yang mencakup distribusi air tanah sebesar 2.150 gigaton.