Bunuh Brimob, 4 Pentolan OPM Tewas Bersimbah Darah Dihajar Pasukan Elite 330 Kostrad TNI

LANGSUNG – Kelompok Teroris Separatis (KST) OPM Kodap Intan Jaya pasti merasakan betapa kejamnya mereka dihadapi prajurit TNI. Jelasnya, OPM harus membayar dengan darah atas tindakannya.

OPM telah kehilangan empat anggotanya sejak serangan Jumat lalu. Keempatnya tewas kehabisan darah saat dihajar prajurit elite TNI dari Yonif 330/Tri Dharma Divisi Infanteri 1 Kostrad.

Berdasarkan keterangan resmi yang dikeluarkan Satgas Tri Dharma Yonif 330 seperti dilansir VIVA Militer, Rabu 24 Januari 2024, empat pimpinan OPM yang tewas di tangan prajurit TNI adalah Pangdam Yokatapa Zakius Sondegau; Wakil Komandan Kodap VIII/Kemabu, Oni Kobogau; Jaringan Belau; dan Melchias Matani.

“Empat KST tewas dan satu KST bernama Kanus Kogoya alias Ones dipastikan mengalami luka tembak dan saat ini masih mendapat perawatan di salah satu markasnya,” kata Petugas Penerangan Satgas 330 Yonif Tri Dharma. Lettu Inf Abu Hanifah.

Menurut Letjen Inf Abu Hanifah, para pimpinan OPM tewas saat hendak menyerang pos Tri Dharma Satgas Yonif 330 di Intan Jaya. Yang terbaru adalah Pos Sugapa. OPM melepaskan tembakan ke arah kolom tersebut dari jarak 200 meter. Dan di tempat inilah Melkias Matani dibunuh oleh prajurit TNI.

Keempat pimpinan OPM ini dipastikan terlibat dalam penyerangan anggota Brimob Polri oleh Satgas Perdamaian Cartenz yang berujung pada penembakan Brimob.

Sementara itu, situasi keamanan di Intan Jaya hingga kini masih tegang. Masyarakat masih bertahan di pengungsian dan pos TNI setelah dievakuasi oleh prajurit TNI saat OPM mulai menyerang desa-desa.

Komandan Satgas Yonif 330/Tri Dharma, Inf Mayor Dedy Pungky Irawanto mengatakan, pasukannya dan aparat keamanan lainnya masih berupaya memulihkan situasi keamanan agar masyarakat dapat beraktivitas normal kembali.

“Kami akan mengadakan rapat koordinasi dengan seluruh instansi terkait baik instansi pemerintah, TNI-Polri, tokoh agama, tokoh adat, dan tokoh masyarakat untuk mempercepat pemulihan kondisi keamanan dan perlakuan terhadap pengungsi di Intan Jaya,” ujar Akademi Militer tahun 2005. . Kelulusan

Sekadar informasi, OPM mulai meneror banyak tempat di Intan Jaya sejak Jumat lalu. Mereka menyerbu desa dan menembak semua orang yang mereka temui. Hal ini tidak meresahkan masyarakat dan aparat keamanan.

OPM pun membuat kekacauan dengan membakar rumah warga. Kursi dinas anggota DPRD Intan Jaya dibakar, begitu pula rumah keluarga suku Sani yang dibangun atas bantuan pemerintah.

Baca: Nekat Serang TNI Usai Pasukan Elit Kostrad 330, OPM Terpaksa Seret Jenazahnya ke Hutan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *