BYD Siap Jual Mobil Hybrid yang Bisa Jalan 2.100 KM, Mobil Jepang Ketar-ketir

Jakarta: Mobil HEV (Hybrid Electric Vehicle) dan PHEV (Plug-in Hybrid Electric Vehicle) merek Jepang di pasar Indonesia tengah dilanda kekhawatiran karena BYD menjual mobil hybrid terbarunya.

Belum lama ini, merek asal Tiongkok tersebut resmi meluncurkan dua mobil PHEV terbarunya, yakni BYD Seal DM dan Qin L DM. Kedua produk tersebut disebut-sebut sebagai mobil hybrid jarak jauh saat ini.

DM-i adalah nama dari teknologi hybrid milik BYD, sistem kerjanya mirip dengan PHEV pada umumnya yang artinya saat melaju mendominasi tenaga listrik untuk menggerakkan roda mobil. Namun ketika aki habis, otomatis mesin bensin hidup paralel untuk menggerakkan roda dan mengisi aki seperti mobil listrik, artinya dicolokkan, artinya tidak mengisi daya secara otomatis.

Di sana DM-i dan Qin L DM-i dilengkapi dengan baterai lithium ferrophosphate atau bilah LFP berkapasitas besar, dan mesin pembakaran internal lebih irit sehingga jangkauannya lebih jauh. Ia memiliki mesin bensin 1500cc yang disedot secara alami dan turbo 1500cc. Pada versi non turbo, motor listrik mampu menempuh jarak 1.200 kilometer, sedangkan pada tipe turbo hanya dinamo listrik yang mampu menempuh jarak 1.305 kilometer. Hasil pengujian dengan data NEDC (New European Driving Cycle) menunjukkan mesin pembakaran internal juga berfungsi sehingga jarak tempuh sedan tersebut bisa lebih tinggi. Sementara spesifikasi lengkap Qin L terlihat, sedan PHEV mampu menempuh jarak hingga 2.100 kilometer dengan kombinasi baterai 15,8 kWh dan mesin 1.500 cc berdasarkan pengujian CLTC (China Light Duty Vehicle Test Cycle). Konsumsi bahan bakar Qin L sangat irit, hanya dibutuhkan bensin 2,9 liter untuk menempuh jarak 100 km, dan konsumsi baterainya 10,7 kWh per 100 km.

Dengan jarak tempuh yang begitu jauh, tidak menutup kemungkinan mobil hybrid terbarunya akan masuk ke pasar dalam negeri, kata Presiden Direktur PT BYD Motor Indonesia Eagle Zhao.

DM generasi 5, BYD juga ingin berbagi dengan teman-teman media Indonesia, kata Zhao di Jakarta, dikutip Senin, 24 Juni 2024.

Karena mereka yakin masih terlalu dini untuk menjualnya di Indonesia, fokus saat ini adalah menjual mobil listrik baterai terlebih dahulu melalui Dolphin, Atto 3, Seal dan produk baru lainnya.

“BYD secara bertahap akan memperkenalkan seluruh teknologi dan produk terbaru kami yang relevan dengan pasar Indonesia. Misi kami di pasar Indonesia masih dalam tahap awal, kami akan memilih waktu yang tepat untuk memperkenalkan teknologi yang tepat,” ujarnya.

Menurutnya, BYD berbeda dengan merek mobil lain karena banyak berinvestasi di bidang teknologi. Oleh karena itu, kemunculan produk baru kini merupakan implementasi dari produk yang sudah ada.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *