Canter Bus Jadi Andalan Mitsubishi Fuso di Tengah Lesunya Pasar

Jakarta, 9 Maret 2024 – Data Asosiasi Industri Kendaraan Bermotor menunjukkan penjualan kendaraan niaga akan turun sembilan persen pada tahun 2023 dibandingkan tahun sebelumnya.

Sebagai distributor resmi kendaraan niaga Mitsubishi Fuso di Indonesia, PT Krama Yuda Tiga Berlian Motors (KTB) melihat hal tersebut karena beberapa alasan.

KTB mengatakan, “Penurunan ini disebabkan oleh situasi beberapa sektor usaha yang biasanya menjadi kontributor utama penjualan komersial seperti pertambangan, perkebunan, dan perekonomian global yang menyebabkan harga CPO dan produk batubara tidak setinggi di tahun-tahun sebelumnya. 2022. Direktur Penjualan dan Pemasaran Aji Jaya dikutip Titik Kumpul Automotive dalam jumpa pers di Senayan, Jakarta.

Menyikapi hal tersebut, KTB menerapkan beberapa strategi untuk meningkatkan penjualan, salah satunya berfokus pada sektor logistik.

Kami melihat banyak potensi di sektor logistik dalam iklim perekonomian saat ini. “Maka kami mengembangkan produk untuk memenuhi kebutuhan sektor logistik, seperti pesawat tempur berlampu panjang dan mobil bertangki besar untuk perjalanan jarak jauh,” ujarnya.

Selain itu, KTB meningkatkan komunikasi dengan pelanggan untuk memahami kebutuhan mereka dan memberikan program dan strategi yang tepat

Di sisi lain, pasar bus melihat peluang setelah pandemi Covid-19 mereda. KTB memperkenalkan Bus Canter, bus berukuran sedang yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan transportasi wisatawan dan wisatawan.

“Kami melihat potensi pasar bus sangat besar setelah bisnis pariwisata pulih. Katanya, pembangunan infrastruktur jalan raya yang menghubungkan banyak daerah juga meningkatkan kebutuhan angkutan bus.

Saat ini KTB fokus di segmen LDT (Light Duty Truck) dengan bus canter. Namun, kemungkinan besar mereka akan memperkenalkan bus yang lebih besar di masa depan

“Kami ingin fokus operasional di segmen LDT dan mempertahankan posisi market leader. Kami juga mengkaji pasar dan mengkaji bisnis di segmen bus besar. Setelah fokus di segmen LDT, kami akan mengkaji potensi segmen bus besar, ” dia berkata.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *