Bandung, Titik Kumpul – Saat ini produsen mobil asal China sudah mulai memasuki pasar Indonesia dengan menyediakan beragam pilihan kendaraan listrik.
Mobil listrik ini dijual dengan harga bersaing dan bisa dibilang saling bersaing.
Mobil terjangkau dengan banyak fitur mampu menarik pembeli.
GAC Aion, salah satu pemasok listrik di Indonesia, mengaku punya cara tersendiri untuk menunjukkan kepada pelanggan Indonesia.
“Kami utamakan untuk dijual kembali, karena ini penting, karena mobil yang dijual biasanya dijual kembali,” kata CEO Aion Indonesia Andry Ciu, dilansir Titik Kumpul di GIIAS Bandung 2024, kemarin.
Menurut dia, persaingan harga mobil listrik murah dapat menurunkan penjualan kembali mobil tersebut.
“Kami khawatir konsumen akan terdampak karena berkurangnya nilai jual kembali,” ujarnya.
Lanjutnya, Soal harga produknya, kita usahakan untuk diperbaiki, bahkan dinaikkan, jangan sampai mengalahkan, karena ini sudah setengah tahun, kita tidak ingin ada perang dari perang, kita rebut pasar dengan cara memotong. harga.
Selain itu, Andry mengatakan, sebaiknya semua produsen mobil listrik tidak menetapkan harga seperti Thailand.
“Kita lihat di Thailand banyak terjadi kenaikan harga. Kalau terjadi di Indonesia bisa merugikan banyak sektor,” kata Andry.
Sebagai tambahan informasi, Aion telah meluncurkan dua mobil listrik bernama Aion Y Plus yang dibandrol dengan harga Rp 415 juta – Rp 475 juta dan sedang on the road di Jakarta.
Dan baru-baru ini Aion Hyptec HT dijual dengan harga Rp 680 jutaan. Namun harga tersebut berstatus OTR untuk wilayah Bandung, Jawa Barat.