JAKARTA – Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online, investasi berarti menanamkan modal atau menanamkan modal pada suatu perusahaan dengan tujuan memperoleh keuntungan atau tambahan dana. Sayangnya, banyak generasi Z yang belum memahami “keuntungan” yang didapat dari berinvestasi.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), sekitar 10 juta generasi Z sudah memasuki usia produktif, artinya sudah memiliki penghasilan pribadi. Menjamurnya informasi dan kemudahan akses akan mengembangkan pengetahuan investasi di kalangan Gen Z. Namun banyak dari mereka yang berinvestasi karena mengikuti FOMO.
Orang-orang kelahiran 1997-2012 ini berharap dapat menghasilkan uang dengan cepat dan banyak melalui investasi. Seperti yang terlihat di internet dan media sosial. Akibatnya, mereka menyia-nyiakan tabungannya. Sebenarnya uang yang akan digunakan untuk investasi adalah uang dingin.
Gen Z juga perlu mengetahui bahwa uang tambahan yang dihasilkan dari keuntungan ini dapat diakumulasikan dalam jangka panjang yang sama tergantung pada jenis investasinya. Padahal saham atau kripto bisa menghasilkan keuntungan dengan cepat. Namun kedua jenis investasi ini sangat berisiko karena nilainya berubah dengan cepat.
Bersamaan dengan itu, Gen Z juga harus memiliki keterampilan lain yang mendukung “bermain” saham dan kripto misalnya, memahami informasi, kemampuan membaca candle, kemampuan analisis yang baik. Hanya dengan begitu Anda bisa sukses. Jika Anda mengikuti dan modal Anda asal-asalan, pasti akan sia-sia.
Jangan tergiur dengan janji uang cepat dari sebuah investasi. Gen Z juga perlu mengetahui sebelum berinvestasi, artinya mengidentifikasi jenis investasinya. Berikut pilihan jenis investasi yang cocok untuk Gen Z dengan modal murah, potensi arus kas cepat tinggi.
1. Deposito
Deposito adalah investasi dengan risiko rendah. Hal ini biasa dilakukan oleh bank agar keamanannya terjamin, penyetoran dilakukan dengan cara menitipkan sejumlah uang pada bank (sebagai titipan) namun penarikan uang hanya dapat dilakukan pada waktu yang ditentukan oleh kustodian dan bank. Jangka waktu ini disebut deposito berjangka.
Keuntungan berasal dari bunga yang diperoleh. Bunganya lebih tinggi dibandingkan bunga tabungan biasa di bank. Investasi hipotek sangat bagus untuk Gen Z karena Anda bisa memulainya dengan jumlah yang relatif kecil. Deposito juga bagus untuk investor pemula.
2. Reksa dana
Dana pribadi juga tergolong investasi berisiko rendah sehingga merupakan pilihan tepat bagi Gen Z. Menurut pengertian reksa dana dalam Undang-Undang Pasar Modal Nomor 8 Tahun 1995, reksa dana adalah wadah yang digunakan untuk menghimpun uang dari masyarakat. atau investor perorangan (investor) yang dimasukkan dalam portofolio oleh manajer investasi.
Artinya Anda mempercayakan uang (modal) kepada manajer investasi untuk diinvestasikan dengan tujuan menghasilkan keuntungan bagi investor. Selanjutnya, manajer investasi mengalokasikan modalnya pada pasar uang, saham, dan surat utang.
Cocok banget buat Gen Z atau pemula yang baru investasi. Reksa dana juga menjadi salah satu alternatif bagi investor yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian dalam menilai risiko investasi. Ini didanai oleh manajer investasi. Investor menerima laporan laba rugi hanya dalam bentuk laporan laba rugi.
3. Properti
Selain properti pribadi, properti merupakan pilihan cerdas bagi Gen Z untuk berinvestasi. Jenis investasi ini sangat direkomendasikan bagi Gen Z yang kondisi keuangannya mulai stabil. Karena Anda membutuhkan banyak uang.
Anda juga dapat menyisihkan sebagian pendapatan dan tabungan Anda untuk membeli properti. Faktanya, ketika menentukan kebijakan properti, penggunaan tabungan dan pendapatan sangat dihindari karena merupakan uang panas.
Meski membutuhkan modal besar, namun minat terhadap properti tetap cukup tinggi untuk memperoleh dana tambahan. Karena harga properti terus meningkat setiap tahunnya. Investor juga dapat berinvestasi dengan menyewakan apa yang dibutuhkan masyarakat. Misalnya saja bisa dijadikan tempat parkir.
4. Logam mulia
Gen Z juga dapat berinvestasi pada logam mulia untuk mendapatkan uang tambahan. Jenis investasi ini adalah tempat pertama kali banyak orang menyimpan uangnya. Investasi logam mulia ini berupa emas dan perhiasan.
Logam mulia aman dan bisa dimulai dengan model di bawah Rp 1 juta. Harganya pun naik sehingga Anda bisa dengan cepat mendapatkan uang tambahan dari selisih harga tersebut.
Catatan penting yang perlu diingat dalam berinvestasi logam mulia adalah memilih perusahaan emas resmi seperti ANTAM. Jangan memilih perusahaan palsu yang menawarkan barang palsu.
5. Pinjaman peer-to-peer
Pernahkah Anda mendengar tentang pinjaman peer-to-peer? Peer-to-peer lending merupakan investasi yang mempertemukan kelompok yang membutuhkan modal dengan investor. Keuntungan diperoleh dari bunga yang ditentukan dan disepakati oleh investor.
Itulah lima jenis investasi yang cocok untuk Gen Z dan pemula. Ini adalah cara ninja mendapatkan uang dengan cepat. Oleh karena itu, dengan memilih perusahaan resmi, tenangkan uang dan pelajari terus secara mendalam jenis investasi yang Anda incar.