JAKARTA – Kelupaan sudah menjadi sifat manusia yang bisa dimaklumi. Bahkan dalam urusan ibadah, Allah SWT sangat toleran terhadap orang yang lupa. Termasuk puasa di bulan Ramadhan.
Ya, karena terbiasa makan dan minum menjelang Ramadhan, ada yang sering lupa berpuasa dan akhirnya makan atau minum. Islam juga membolehkan puasa terus menerus kecuali yang bersangkutan melakukannya dengan sengaja. Silakan gulir untuk mengetahui lebih lanjut.
Bagaimana kaidah atau cara menegur ketika kita melihat teman atau orang disekitar kita berpuasa namun lupa makan dan minum? Khatib Ustaz Alfi Alfandi akan memberi tahu cara menghukumnya.
Ia mengatakan Ramadhan sendiri diartikan sebagai madrasah atau sekolah tanpa ijazah. Maksudnya itu apa?
“Ramadhan mengajarkan kita untuk mengendalikan hawa nafsu, tidak boleh makan atau minum segala macam, lalu kenapa? Kita perlu membiasakan diri mengatakan “ini saatnya pikiranku minum, inilah waktunya pikiranku makan”. “Itu adalah cara untuk mengekang keinginanmu. Karena musuh terbesar, kata Rasulullah, adalah diri sendiri,” kata Ustaz Alfi saat ditemui baru-baru ini di Masjid Istiklal Jakarta.
Lalu bagaimana jika seseorang lupa berpuasa? Ustaz Alfi mengatakan, Allah SWT telah memberikan rezeki kepada masing-masing orang.
“Nah, bagaimana jika kamu, misalnya, menjadi gila? bagaimana kamu minum Anda mencari nafkah. Apakah Anda terus berpuasa? Anda melanjutkan. Menunjukan ketidaktahuan atau kelupaan,” jelas ustaz yang juga seorang aktor tersebut.
Jadi dari segi tata cara, bahkan Ustaz Alfi mengatakan, jika kita melihat seseorang yang lupa makan saat berpuasa, sebaiknya kita memperingatkannya setelah selesai makan.
“Jadi kalau misalnya ada yang gila, tidak masalah, kalaupun ada yang baru bangun tidur dan makan, kita tahu dia puasa, tunggu sampai selesai makan dan ingat,” ujarnya.
“Bayangkan ketika Anda makan, Anda mengganggu ‘puasa’. Jadi diamkan saja, perhatikan, kalau sudah selesai, Anda akan “puasa”. Iya saya puasa terus,” tambah Ustadz Alfi Alfandi.