Cara Ini Bisa Kurangi Limbah Tekstil dan Bangun Ekonomi Hijau

VIVA Lifestyle – Limbah tekstil merupakan permasalahan lingkungan yang sangat penting dan kompleks. Industri tekstil yang sangat populer di Indonesia menghasilkan limbah cair yang tidak dibuang dengan baik dan berbahaya bagi lingkungan. Konsentrasi BOD pada limbah tekstil yang diuji hampir dua kali lipat dari batas maksimum yang ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia P.16/MENLHK/SETJEN/KUM.1/4/2019.

Industri tekstil Indonesia diperkirakan menghasilkan 3,9 juta ton limbah tekstil pada tahun 2030, menurut laporan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bapenas) tahun 2021. Silakan gulir.

Sementara itu, daur ulang atau belanja barang bekas telah menjadi tren populer dalam beberapa tahun terakhir. Daur ulang tidak hanya membantu Anda menemukan barang-barang unik dan berharga, namun juga membantu membuang semua limbah tekstil penting.

Dalam beberapa tahun terakhir, seiring dengan peningkatan produksi tekstil yang signifikan, jumlah limbah tekstil juga meningkat. Oleh karena itu, diperlukan cara yang efektif dalam mengelola limbah tekstil.

Sejalan dengan hal tersebut, Vasanta Group meluncurkan program inovatif bernama ‘The Renew Threads’ yang berfokus pada penggunaan kembali pakaian yang pantas oleh seluruh karyawan perusahaan. Program ini akan diluncurkan pada kuartal pertama tahun 2023 dan seluruh karyawan Basanta Group akan berpartisipasi dalam koleksi pakaian kolektif.

Upaya tersebut kemudian diperluas ke barang-barang lain yang masih dapat digunakan, seperti buku, mainan, dan peralatan rumah tangga. Hingga saat ini, program tersebut telah berhasil mengumpulkan berbagai jenis barang dengan berat total kurang lebih 100 kilogram yang disalurkan untuk dijual kembali melalui “Pakaian Amal” pada tanggal 21 Mei 2024.

Hasil penjualan barang-barang tersebut akan digunakan untuk mendukung biaya operasional pendidikan anak-anak, kelompok marginal, anak yatim dan dhuafa yang didukung oleh Yayasan Gemilan Indonesia. Nicholas Hamm, CEO Basanta Group, mengatakan program ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan terhadap keberlanjutan dan pengurangan limbah, serta mendukung upaya pemerintah untuk mendorong ekonomi hijau melalui pengelolaan limbah

“Program ini merupakan bagian dari komitmen kami terhadap pembangunan berkelanjutan dan pengurangan limbah, dan juga bagian dari dukungan kami terhadap upaya pemerintah untuk mendorong penerapan ekonomi hijau melalui pengelolaan limbah, menyadari dampak limbah tekstil terhadap masyarakat secara internal dan mendapat antusiasme yang besar dari seluruh karyawan,” kata Nicholas Ham.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *