Cara Kerja Airbag di Mobil, Bisa Gak Berfungsi Jika Kecelakaannya Begini

Titik Kumpul – Airbag merupakan bagian penting pada mobil karena memberikan keselamatan bagi pengguna kendaraan atau melindungi dari benturan benda keras jika terjadi kecelakaan.

Namun, airbag yang terletak di roda kemudi, dasbor, atau kursi mungkin tidak mengembang jika ada aksesori yang menghalanginya. Tidak semua tabrakan memicu sensor airbag.

Karena sifat pengoperasiannya, ECU airbag mengirimkan perintah yang diaktifkan oleh sensor yang terletak di beberapa titik, terutama di bagian depan kendaraan.

Oleh karena itu, sensor yang mendeteksi sejumlah gaya selama tabrakan hebat akan memberitahukan ECU bahwa mobil telah mengalami kecelakaan.

Perintah tersebut kemudian dikirimkan ke inisiator, yang membakar bahan bakar booster dan booster untuk menghasilkan gas guna menggembungkan airbag.

Selama proses pemompaan, gas atau udara yang ada di dalam kantung udara pada akhirnya dikeluarkan dari roda kemudi, dashboard, atau jok untuk melindungi penumpang atau pengemudi kendaraan jika terjadi kecelakaan.

Proses dari benturan hingga mengembangnya airbag terjadi sangat cepat, kurang dari 0,2 detik. Namun jika titik dan benturannya mencapai ambang batas yang ditentukan, airbag baru bisa saja terbang keluar atau mengembang.

Pernyataan dealer Toyota yang dikutip Auto2000 pada Kamis, 4 Juli 2024 menyatakan: “Biasanya, kecepatan kendaraan sekitar 20-30 km/jam saat menghadapi rintangan frontal tetap, yang tidak bertindak seperti gerakan tembok.”

Kantung udara juga dapat mengembang jika kecepatan tumbukan lebih dari 30 km/jam dan kendaraan bertabrakan dengan benda atau rintangan yang mungkin bergerak (seperti menabrak bagian belakang kendaraan lain).

Namun, ini semua tergantung pada jenis airbag dan sensor yang dipasang. Kecepatan ledakannya sangat tinggi dan penumpangnya mungkin mengalami memar jika terkena airbag.

Asap putih juga keluar saat kantung udara mengembang. Ini tidak berbahaya tetapi dapat menyebabkan iritasi ringan pada mata atau kulit. Situasi ini masih lebih baik daripada tidak ada airbag.

Alasan lain mengapa fitur keselamatan tidak berfungsi adalah jika sensor tidak diaktifkan, terdapat risiko kantung udara tidak mengembang, bahkan dalam tabrakan parah seperti benturan samping.

Lalu ada mobil tanpa airbag samping atau tirai. Atau jika mobil terbalik tanpa ada benturan pada bagian depan atau samping mobil.

Ada juga risiko airbag tidak mengembang jika menabrak kendaraan dari belakang atau bertabrakan dengan benda yang lebih tinggi, misalnya bagian belakang truk.

Ada juga kemungkinan airbag tidak berfungsi jika tabrakan terjadi di tikungan atau menabrak tiang di tengah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *